Archives March 2025

DESAIN BANGUNAN UNTUK KOTA PESISIR: MENGHADAPI KENAIKAN PERMUKAAN AIR LAUT

Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah menjadi isu global yang mendesak untuk diatasi. Salah satu dampak terbesar dari perubahan iklim adalah kenaikan permukaan air laut yang semakin mengancam kota-kota di pesisir. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau dan garis Pantai yang panjaang, sangat rentan terhadap fenomena ini. Kenaikan permukaan air laut tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memengaruhi keberlanjutan bangunan dan infrastruktur yang ada di pesisir.

Maka dari itu, arsitektur dan perencanaan kota di wilayah pesisir harus beradaptasi dengan tantangan ini. Desain bangunan di daerah tepi laut memerlukan pendekatan yang inovatif, yang tidak hanya mempertimbangkan factor estetika dan fungsi, tetapi juga ketahanan terhdap perubahan iklim, khususnya naiknya permukaan air laut.

TANTANGAN KOTA PESISIR

Kota-kota di pesisir menghadapi berbagai tantangan akibat naiknya permukaan air laut. Salah satu dampak paling nyata adalah banjir yang lebih sering terjadi dan dalam skala yang lebih besar. Kota-kota pesisir juga berisiko mengalami erosi Pantai yang mengakibatkan hilangnya lahan. Infrastruktur kritis seperti jalan, jembatan, dan bangunan menjadi rentan terhadap kerusakan. Dalam jangka Panjang, kenaikan permukaan air laut juga dapat menyebabkan intrusi air asin, yang mempengaruhi pasokan air berish dan system pertanian di wilayah tersebut.

Untuk menghadapi tantangan ini, arsitek perencanaan kota, dan kontraktor perlu mengembangkan Solusi yang inovatif. Mereka harus merancang bangunan dan infrastruktur yang tidak hanya tahan terhadap air, tetapi juga fleksibel dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.

PRINSIP DESAIN BANGUNAN DI WILAYAH PESISIR

Desain bangunan di wilayah pesisir memerlukan pendekatan yang holistic dan multifungsional. Berikut beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam merancang bangunan di kota pesisir:

  1. Ketinggian Bangunan
    Salah satu Solusi paling sederhana namun efektif dalam menghadapi kenaikan permukaan air laut adalah dengan meninggikan fondasi bangunan. Bangunan yang dirancang lebih tinggi dari permukaan tanah dapat membantu mengurangi resiko banjir. Desain fondasi panggung serting digunakan di wilayah pesisir sebagai bentuk adaptasi terhadap banjir dan kenaikan air laut.
  2. Material Tahan Air dan Korosi
    Selain bangunan, perancangan lanskap juga memainkan peran penting dalam ketahanan wilayah pesisir. Sistem drainase yang baik, pengelolaan air hujan, serta penggunaan vegetasi yang mampu menahan erosi Pantai dapat menajdi Solusi efektif. Penanaman mangrove di garis Pantai, misalnya, tidak hanya membantu menahan erosi, tetapi juga memberikan perlindungan alami terhadap gelombang besar dan badai.
  3. Desain Landscape yang Adaptif
    Selain bangunan, perancangan lanskap juga memainkan peran penting dalam ketahanan wilayah pesisir. Sistem drainase yang baik, pengelolaan air hujam serta penggunaan vegetasi yang mampu meanhan erosi Pantai dapat menjadi Solusi efektif. Penanaman mangrovedi garis Pantai, tidak hanya membantu menahan erosi, tetapi juga memberikan perlindungan alami terhadap gelombang besar dan badai.
  4. Penggunaan Sistem Pompa dan Polder
    Kota-kota pesisir besar seperti Jakarta sudah mulai menerapkan system pompa dan polder untuk mencegah banjir. Sistem ini bekerja dengan cara memompa air yang masuk ke wilayah dataran rendah ke luar menuju laut. Selain itu, Pembangunan tanggul laut juga dapat membantu menahan air pasang yang datang. Meskipun system ini membutuhkan biaya yang besar, tetapi ini adalah salah satu Solusi jangka Panjang yang efektif dalam menghadapi kenaikan permukaan air laut.
  5. Desain Bangunan Mengapung
    Salah satu inovasi terbaru dalam desain bangunan di wilayah pesisir adalah arsitektur bangunan mengapung. Konsep ini memanfaatkan sifat air untuk menopang bangunan, sehingga Ketika air laut naik, bangunan dapat mengikuti ketinggian air tanpa mengalami kerusakan. Di Belanda, negara yang terkenal dengan inovasi pengelolaan airnya, sudah ada beberapa proyek rumah terapung yang dirancang khusus untuk mengatasi kenaikan permukaan air.
  6. Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan
    Desain bangunan di wilayah pesisir harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Penggunaan energi terbarukan seperti panel surya, system pengelolaan air yang efisien, serta penerapan material ramah lingkungan dapat membangun mengurangi dampak negative terhadap lingkungan. Selain itu, teknologi ramah lingkungan juga dapat meningkatkan efisiensi energi bangunan, sehingga lebih hemat biaya dalam jangka panjang.

CONTOH KOTA YANG BERHASIL BERADAPTASI

Beberapa kota besar di dunia telah berhasil mengembangkan desain dan infrastruktur yang mampu menghadapi kenaikan permukaan air laut. Salah satu contoh yang terkenal adalah Rotterdam di Belanda. Kota ini telah mengembangkan system pompa dan polder yang sangat canggih, serta membangun tanggul-tanggul besar untuk melindungi kota dari air laut. Selain itu, mereka juga mengembangkan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai area serapa air hujan.

Di Asia, Singapura juga menjadi contoh kota yang sukses beradaptasi dengan ancaman kenaikan permukaan air laut. Pemerintah Singapura telah menerapkan berbagai kebijakan yang mendukung desain bangunan yang ramah lingkungan dan tahan air, termasuk meninggikan tanah di sepanjang garis Pantai dan membangun tanggul-tanggul penahan banjir.

KESIMPULAN

Kenaikan permukaan air laut adalah ancaman nyata yang harus dihadapi oleh kota-kota tepi laut, termasuk di Indonesia. Namun, dengan perencanaan yang matang inovasi teknologi, dan pendekatan desain yang adaptif, tantangan ini bisa diatasi. Desain bangunan yang mempertimbangkan aspek ketahanan terhadap air, penggunaan material tahan korosi, serta system infrastruktur yang baik adalah Langkah penting untuk melindungi wilayah pesisir dari dampak perubahan iklim.

Dengan menggabungkan prinsip-prinsip tersebut, kota-kota tepi laut dapat beradaptasi dan tetap berfungsi dengan baik meskipun menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem. Arsitektur di masa depan harus berfokus pada Solusi yang tahan lama dan ramah lingkungan agar dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi generasi mendatang.

RETRO STYLE: BACK TO POPULAR!

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi dengan MinSense! Di KabarSense kali ini MinSense mau membahas tentang gaya desain ‘Retro’. Seperti yang Rekan Sense ketahui bahwa gaya retro ini sedang trending di restoran atau tempat nongkrong kekinian saat ini. Disini MinSense mau membahas tentang apa itu desain retro, karakteristik dan juga bagaimana mengaplikasikannya ke hunian kita atau ke kafe yang Rekan Sense miliki. Yuk disimak bareng-bareng ya!

Gaya retro dalam desain interior telah mengalami kebangkitan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, dan di tahun 2025, tren ini semakin mendominasi. Banyak desainer dan pemilik rumah mulai tertarik kembali pada gaya ini, karena menawarkan sentuhan nostalgia yang unik serta elemen estetika yang kaya akan warna dan bentuk.

doc: pinterest

APA ITU RETRO STYLE?

Retro style adalah salah satu gaya desain yang mengacu pada elemen estetika dari masa lalu, khususnya dari era 1950-an hingga 1980-an. Ciri khas dari gaya retro adalah penggunaan warna-warna cerah dan berani, bentuk-bentuk geometris yang kuat, serta kombinasi elemen vintage dan modern. Gaya ini sering kali terasa fun and playful, memberikan suasana yang menyenangkan dan penuh dengan energi ke dalam ruangan.

Desain interior bergaya retro membawa kita ke nuansa masa lalu, dimana furniture kayu dengan kaki lancip, wallpaper bermotif, serta palet warna oranye, hijau zaitun, dan kuning mustard menjadi ciri utama dari gaya retro. Meskipun demikian, gaya retro juga memungkinkan fleksibilitas yang tinggi, sehingga dapat digabungkan dengan elemen-elemen modern untuk menciptakan tampilan yang segar dan kontemporer.

doc: pinterest

MENGAPA GAYA RETRO KEMBALI POPULER?

Ada beberapa alasan mengapa gaya retro kembali populer:

Nostalgia.

Banyak orang merasakan dorongan nostalgia yang kuat terhadap masa lalu, terutama setelah beberapa tahun yang penuh tantangan. Gaya retro menghadirkan kenangan akan era yang lebih sederhana, menyenangkan, dan penuh warna. Ini menjadi cara untuk membawa suasana positif dan mengingat masa-masa indah di rumah.

Keunikan dan Personalitas.

Dalam dunia yang semakin seragam dengan tren minimalis dan desain modern yang dominan, banyak orang mulai mencari cara untuk mengkespresikan diri mereka melalui desain interior. Gaya retro memungkinkan orang untuk bermain dengan warna, pola, dan furniture yang tidak konvensional, menciptakan ruang yang lebih personal dan unik.

Mode Siklus.

Seperti banyak tren mode dan desain, gaya retro juga mengalami siklus kebangkitan. Apa yang dulu dianggap ketinggalan zaman kini Kembali dianggap chic and fashionable. Pengaruh media sosial dan platform seperti Pinterest, serta Instagra, juga membantu menghidupkan Kembali tren ini dengan menampilkan berbagai contoh inspairatif yang mudah diikuti.

Sustainablity.

Banyak elemen desain retro yang melibatkan penggunaan Kembali furniture dan dekorasi vintage. Di era dimana kesadaran akan keberlanjutan semakin meningkat, orang-orang lebih memilih untuk mengurangi limbah dan memanfaatkan Kembali barang-barang lama. Dengan memilih furniture retro, mereka tidak hanya mendapatkan estetika yang unik, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

CIRI KHAS DESAIN INTERIOR BERGAYA RETRO

Gaya retro dalam desain interior memiliki beberapa elemen yang mudah dikenali. Berikut adalah beberapa ciri khas yang menjadi landasan dari gaya ini:

  1. Palet Warna Cerah dan Berani. Salah satu aspek yang paling mencolok dari desain retro adalah penggunaan warna yang berani dan kontras. Warna-warna seperti oranye cerah, hijau zaitu, biru teal, merah bata, dan kuning mustard sering kali menjadi pilihan utama. Warna-warna ini tidak hanya digunakan pada dinding, tetapi juga pada furniture, dekorasi, hingga aksesori ruangan.
  2. Gunakan Furnitur Klasik Retro. Pilih furniture yang memiliki desain khas era 1950-an hingga 1980-an. Rekan Sense bisa mencari sofa dengan kaki yang lancip, meja kopi berbentuk organic, ataupun kursi berlapis vinyl. Pastikan furniture yang Rekan Sense pilih tidak hanya terlihat menarik, tetapi juga nyaman untuk digunakan.
  3. Tambahkan Pola dan Tekstur. Untuk menciptakan suasana retro yang otentik, jangan takut untuk bermain dengan pola dan tekstur. Wallpaper bermotif geometris, karpet bermotif retro, dan bantal dengan pola ceria bisa memberikan dimensi visual yang menarik pada ruangan.
  4. Pilih Dekorasi Vintage. Aksesori dan dekorasi kecil bisa menjadi elemen penting dalam menciptakan suasana retro. Barang-barang seperti jam dinding klasik, lampu meja berbentuk futuristic, atau radio vintage bisa memberikan sentuhan akhir yang sempurna. Rekan Sense bisa mencari barang-barang ini di pasar loak, toko barang antic, atau bahkan secara online.
  5. Perhatikan Pencahayaan. Lampu adalah elemen penting dalam desain interior, dan dalam gaya retro, lampu lava, lampu gantung dengan kap berwarna cerah, atau lampu neon dengan desain unik juga sering kali digunakan. Pencahayaan yang tepat dapat membantu menciptakan atmosfer yang menyenangkan dan menarik di ruangan Rekan Sense.

CONTOH RUANGAN DENGAN GAYA RETRO

doc: pinterest
doc: pinterest
doc: pinterest
doc: pinterest
doc: pinterest

KESIMPULAN

Desain interior dengan retro style Kembali popular karena menawarkan kombinasi unik antara nostalgia, personalitas, dan fleksibilitas desain. Dengan memanfaatkan palet warna yang cerah, pola geometris, furniture yang iconic, serta barang-barang vintage, Rekan Sense bisa menciptakan ruangan yang penuh karakter dan menyenangkan. Gaya ini memungkinkan kita untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas, sekaligus menghadirkan suasana hangat dan ramah di rumah.

PRINSIP DAN PENERAPAN DESAIN STRUKTUR YANG TAHAN GEMPA

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi dengan MinSense! Bagaimana kabarnya Rekan Sense semua? MinSense doakan Rekan Sense semua sehat dan sukses selalu ya! Kali ini MinSense mau membahas tentang ‘Prinsip dan Penerapan Desain Struktur yang Tahan Gempa’. Seperti yang MinSense ketahui belakangan ini di Indonesia sering kali kita mendengar kabar bencana, terutama bencana alam gempa bumi, itulah mengapa MinSense disini ingin membahas bagaimana sih prinsip dan penerapan dari sebuah struktur desain yang tahan gempa. Yuk Simak bareng-bareng ya!

Indonesia adalah negara yang terletak diatas Cincin Api Pasifik, yang berarti bahwa negara ini sangat rentan terhadap aktivitas tektonik, terutama gempa bumi. Dalam beberapa decade terakhir, banyak bangunan yang rusak akibat bencana gempa bumi besar. Oleh karena itu, desain struktur bangunan yang tahan gempa menjadi topik penting yang harus dipahami oleh arsitek, insinyur, dan Masyarakat umum. Artikel ini akan membahas prinsip-prinsip dasar dari desain bangunan tahan gempa, bagaimana penerapannya dalam konstruksi, serta pentingnya memahami teknologi ini untuk keselamatan dan keamanan.

doc: pinterest

MENGAPA HARUS MENGGUNAKAN STRUKTUR TAHAN GEMPA?

Bangunan yang dirancang untuk tahan gempa bertujuan untuk melindungi penghuninya dan meminimalisir kerusakan secara structural Ketika gempa bumi terjadi. Ketika gempa mengguncang tanah, gelombang seismic menyebar melalui permukaan bumi, menyebabkan pergerakan secara horizontal dan vertical. Bangunan yang tidak dirancang dengan mempertimbangkan gaya-gaya ini cenderung mengalami keruntuhan atau kerusakan parah. Sebaliknya, bangunan tahan gempa dirancang agar fleksibel dan mampu menyerap energi gempa, sehingga mengurangi dampak pergerakan ini pada struktur bangunan.

doc: pinterest

PRINSIP DASAR DESAIN TAHAN GEMPA

Desain bangunan tahan gempa tidak hanya melibatkan penggunaan bahan yang kuat, tetapi juga bagaimana bangunan itu dirancang secara keseluruhan. Ada beberapa prinsip dasar dalam desain bangunan tahan gempa yang perlu diperhatikan:

Fleksibilitas dan Daya Lentur.

Salah satu tantangan terbesar dalam desain bangunan tahan gempa adalah bagaimana bangunan tersebut mampu menahan gaya gempa yang datang dari berbagai arah. Bangunan harus cukup fleksibel untuk “bergerak” bersama dengan gempa tanpa mengalami keruntuhan. Material seperti baja dan beton bertulang sering digunakan dalam konstruksi tahan gempa karena sifatnya yang lentur dan mampu menyerap energi seismik.

Simplicity of Shape.

Dalam desain tahan gempa, bentuk bangunan yang simple dan simetris cenderung lebih tahan terhadap guncangan. Bangunan yang terlalu kompleks dengan banyak lekukan dan variasi cenderung memiliki kelemahan struktural yang lebih bervariasi. Desain yang sederhana dan simetris membantu distribusi gaya gempa lebih merata di seluruh bangunan, sehingga menggurangi risiko kerusakan.

Distribusi Beban yang Seimbang.

Salah satu faktor penting dalam desain bangunan tahan gempa adalah distribusi beban yang seimbang. Beban bangunan, termasuk beban structural dan beban mati (seperti furniture, peralatan, dll.), harus didistribusikan secara merata. Distribusi yang tidak merata bisa menyebabkan bagian tertentu dari bangunan lebih rentan terhadap keruntuhan selama gempa.

Penggunaan Sistem Fondasi yang Kuat.

Fondasi bangunan adalah salah satu elemen paling kritis dalam desain tahan gempa. Fondasi harus cukup kuat dan kokoh untuk menahan gaya-gaya yang dihasilkan oleh gempa. Selain itu, system fondasi yang dalam dan diperkuat lebih dianjurkan untuk bangunan di daerah rawan gempa karena dapat menstabilkan bangunan saat gempa terjadi.

Dinding Geser (Shear Wall).

Dinding geser adalah elemen vertical dalam sebuah bangunan yang dirancang untuk menahan gaya horizontal yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Dinding ini sangat penting dalam mencegah bangunan dari pergeseran atau bergoyang terlalu parah selama gempa. Dengan menambahkan dinding geser, bangunan menjadi lebih stabil dan mampu menahan gaya horizontal dari gempa.

Peredam Getaran Seismik.

Teknologi modern memungkinkan penggunaan peredam getaran seismik (seismic dampers) yang dipasang pada bangunan untuk menyerap energi gempa. Ini mirip dengan shock absorber pada mobil. Ketika gempa terjadi, peredam ini bekerja dengan cara menyerap dan meredam getaran yang terjadi, sehingga mengurangi dampak yang dirasakan oleh bangunan.

doc: pinterest

MATERIAL YANG DIGUNAKAN UNTUK DESAIN TAHAN GEMPA

Material yang digunakan dalam desain tahan gempa memainkan peran yang sangat penting. Berikut adalah beberapa material yang umum digunakan:

Baja.

Baja adalah salah satu material yang paling sering digunakan dalam konstruksi tahan gempa karena sifatnya yang kuat, fleksibel, dan mudah dibentuk. Struktur baja dapat menahan gaya Tarik dan gaya tekan dengan baik, serta mampu menyerap energi gempa dengan lebih efisien dibandingkan material lainnya.

Beton Bertulang.

Beton bertulang, yang merupakan kombinasi antara beton dan baja, juga menjadi pilihan popular. Beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi, sementara baja bertulang memberikan kekuatan Tarik yang dibutuhkan untuk menahan gaya gempa. Kombinasi ini menghasilkan material yang sangat kuat dan tahan lama.

Kayu.

Meskipun terdengar aneh, kayu juga bisa menjadi material yang baik dalam desain struktur tahan gempa, terutama untuk bangunan bertingkat rendah. Kayu ringan dan fleksibel, sehingga dapat menahan pergerakan gempa lebih baik daripada material yang lebih berat.

doc: pinterest

PENERAPAN DESAIN TAHAN GEMPA DI INDONESIA

Sebagai negara yang rawan gempa, Indonesia telah menerapkan berbagai standar bangunan tahan gempa yang ketat. Undang-undang dan regulasi yang berlaku mewajibkan bangunan-bangunan baru, terutama Gedung-gedung bertingkat, untuk dirancang dengan mempertimbangkan potensi gempa. Arsitek dan insinyur diwajibkan untuk mematuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait dengan ketahanan gempa.

Contoh penerapan desain tahan gempa di Indonesia dapat dilihat dalam Pembangunan Gedung-gedung di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Gedung pencakar langit sepertri Menara BNI dan Wisma 46, dirancang dengan teknologi tahan gempa modern yang memanfaatkan baja dan beton bertulang, serta system fondasi dalam yang diperkuat untuk memastikan stabilitas selama gempa.

Selain Gedung-gedung komersial, bangunan perumahan juga semakin mengadopsi desain tahan gempa. Pemerintah dan Lembaga-lembaga terkait mendorong penerapan teknologi tahan gempa di daerah-daerah yang paling rawan, seperti Sumatera, Sulawesi, dan Maluku.

doc: pinterest

TANTANGAN DALAM DESAIN TAHAN GEMPA

Meskipun desain tahan gempa penting, penerapannya tidak selalu mudah. Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para arsitek dan insinyur:

Biaya yang Lebih Tinggi.

Teknologi dan material yang digunakan dalam desain tahan gempa biasanya lebih mahal dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Biaya tambahan ini sering kali menjadi kendala, terutama dalam proyek Pembangunan skala kecil atau menengah.

Keterbatasan Lahan.

Di beberapa kota besar, lahan yang tersedia untuk konstruksi sangat terbatas. Hal ini membuat sulit untuk menerapkan desain tahan gempa yang ideal, terutama jika bangunan harus tinggi dan padat.

Kurangnya Kesadaran.

Meskipun Indonesia merupakan negara rawan gempa, masih banyak Masyarakat yang kurang menyadari pentingnya desain tahan gempa dalam Pembangunan rumah atau bangunan mereka. Banyak yang masih memilih material dan desain yang lebih murah, meskipun tidak aman jika terjadi gempa.

KESIMPULAN

Desain struktur tahan gempa adalah hal yang sangat penting, terutama di negara-negara seperti Indonesia yang sering mengalami gempa bumi. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip dasar seperti fleksibililtas, distribusi beban yang merata, dan penggunaan material yang tepat, kita dapat membangun bangunan yang lebih aman dan tahan lama. Selain itu, teknologi modern seperti peredam getaran seismic dan material komposit semakin memudahkan penerapan desain tahan gempa di berbagai jenis bangunan.

Meskipun tantangan seperti biaya dan kesadaran Masyarakat masih ada, penerapan desain tahan gempa harus menjadi prioritas dalam setiap proyek konstruksi. Dengan begitu, kita tidak hanya melindungi investasi kita, tetapi yang lebih penting, kita melindungi nyawa manusia dari risiko yang mungkin terjadi di masa depan.

OPEN STRUCTURE VS CLOSED STRUCTURE: MENGHADIRKAN ELEMEN STRUKTURAL DALAM DESAIN INTERIOR MODERN

Ketika kita membahas desain interior, kebanyakan orang cenderung fokus pada pemilihan furniture, warna dinding, atau hiasan dekoratif. Namun, elemen structural bangunan, seperti balok, kolom, dan dinding penahan beban, juga tidak kalah penting dalam menciptakan kesan dan fungsi ruangan. Ada dua pendekatan utama dalam cara elemen-elemen struktural ini ditangani dalam desain interior: Closed Structure dan Open Structure. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, keduanya dapat menciptakan suasana dan estetika yang berbeda dalam ruangan.

Dalam Kabar Sense kali ini, MinSense akan membahas lebih dalam perbedaan antara close structer dan open structure, bagaimana elemen struktural dapat digunakan secara efektif dalam desain interior, serta tren modern yang mengedepankan struktur sebagai elemen dekoratif. Rekan Sense akan melihat bagaimana integrasi antara estetika dan fungsionalitas dapat dioptimalkan dengan memilih pembuatan struktur yang tepat.

doc: pinterest

APA ITU CLOSED AND OPEN STRUCTURE?

Closed Structure, adalah pembuatan struktur dimana elemen struktural sebuah bangunan seperti kolom, balok, atau rangka dinding disamarkan atau ditutupi, dengan elemen-elemen dekoratif seperti plafon, dinding palsu, atau finishing. Pendekatan ini umum ditemui di banyak bangunan residensial dan komersial yang menginginkan tampilan yang bersih dan rapi, tanpa gangguan visual dari elemen-elemen struktural. Tujuannya adalah menciptakan ruang yang halus dan terorganisir, dimana fokus utamanya terletak pada furniture, dekorasi dan tata ruang.

Sebaliknya, Open Structure adalah pendekatan yang menunjukkan elemen struktural bangunan secara eksplisit sebagai bagian dari desain interior. Kolom beton yang tidak ditutup, balok baja yang dibiarkan terlihat, atau langit-langit ekspos adalah contoh elemen structural yang tidak disembunyikan, melainkan diintegrasikan sebagai elemen estetika. Gaya ini memberikan kesan industrial-modern, dan sering kali lebih dramatis karena keutuhan material dan struktur yang digunakan.

KEUNGGULAN CLOSED STRUCTURE DALAM DESAIN INTERIOR

Ada beberapa alasan mengapa desainer dan owner memilih untuk menyembunyikan elemen struktural dalam ruang interior mereka:

Tampilan Bersih dan Rapi.

Salah satu alasan utama penggunaan struktur tersembunyi adalah menciptakan kesan ruangan yang bersih, rapi, dan teratur. Dengan menutupi elemen struktural, desainer bisa memberikan perhatian lebih kepada elemen dekoratif seperti warna, pola, dan material finishing yang digunakan dalam ruangan. Desain yang bersih ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan kesederhanaan dan minimalisme dalam interior rumah.

Fleksibilitas Desain.

Dengan menutupi struktur, desainer memiliki lebih banyak kebebasan untuk menentukan tampilan dan tata letak furniture tanpa terganggu oleh elemen structural yang mungkin terlihat tidak cocok dengan tema interior tertentu. Hal ini memungkinkan terciptanya desain interior yang lebih fleksibel sesuai dengan preferensi estetika penghuni.

Kenyamanan Visual.

Tidak semua orang menyukai tampilan mentah dari material structural seperti beton atau baja. Bagi mereka yang lebih menyukai suasana hangat dan ramah, menyembunyikan struktur bangunan dapat membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman secara visual. Material penutup seperti kayu, plester, atau dinding dengan wallpaper memberikan Kesan yang lebih ramah dan nyaman dibandingkan dengan beton ekspos yang dingin.

doc: pinterest

TANTANGAN CLOSED STRUCTURE

Namun, close structure bangunan juga memiliki tantangan tersendiri:

Memerlukan Ruang Tambahan.

Untuk menyebunyikan kolom atau balok, sering kali dibutuhkan plafon gantung atau dinding tambahan, yang dapat mengurangi ruang efektif dalam sebuah ruangan, terutama di apartemen atau rumah yang memiliki luas terbatas.

Biaya Tambahan.

Proses menyembunyikan struktur bangunan, terutama menggunakan material yang berkualitas, membutuhkan biaya tambahan. Dari instalasi plafon palsu hingga penggunaan panel dekoratif, semua ini menambah pengeluaran dalam proyek renovasi atau pembangunan.

doc: pinterest

MENGAPA OPEN STRUCTURE SEMAKIN POPULER?

Seiring berkembangnya tren desain interior modern, terutama dengan hadirnya gaya industrial, banyak orang mulai melihat keindahan dari elemen-elemen structural yang biasanya tertutup. Open structure telah menjadi tren popular di berbagai jenis residensial dan bangunan komersial. Beberapa alasan mengapa open structure semakin diminati meliputi:

Keterbukaan Material.

Salah satu filosofi utama dibalik struktur terbuka adalah “keterbukaan” dalam desain. Elemen struktural seperti balok baja, kolom beton, atau kayu ekspos memberikan kesan otentik dan kasar yang menarik bagi mereka yang menyukai estetika yang lebih maskulin atau industrial.

Karakter Estetika yang Kuat.

Open structure dapat menjadi titik fokus visual yang menarik dalam sebuah ruangan. Kolom beton dengan tekstur alami atau balok baja yang dibiarkan terlihat dapat memberikan dimensi estetis yang berbeda. Ini menciptakan kesan yang lebih dramatis, kuat, dan berani. Dalam desain modern, open structure sering dipadukan dengan elemen-elemen lain yang lebih halus seperti kayu atau kaca untuk menciptakan kontras yang menarik.

Efisiensi Ruangan.

Dengan membiarkan open structure, kita bisa menghindari kebutuhan untuk menambah dinding atau plafon palsu, sehingga ruang yang tersedia bisa digunakan secara maksimal. Hal ini sangat berguna dalam ruang-ruang kecil dimana setiap meter persegi krusial.

Cocok dengan Berbagai Gaya Desain.

Meskipun sering dikaitkan dengan gaya industrial, open structure juga dapat diaplikasikan dalam berbagai gaya desain lain, seperti minimalis, kontemporer, hingga rustic. Fleksibilitas dalam penerapannya membuatnya cocok digunakan diberbagai jenis bangunan, mulai dari apartmen, loft, hingga ruang komersial seperti kafe dan restoran.

doc: pinterest

TANTANGAN STRUKTUR TERBUKA

Meski popular, struktur terbuka juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan:

Perawatan yang Lebih Sulit.

Elemen-elemen structural yang dibiarkan terbuka,, seperti baja atau beton, memerlukan perawatan lebih agar tetap terlihat menarik. Debu, korosi, dan noda bisa menjadi masalah yang membutuhkan pembersihan dan pemeliharaan rutin.

Kesulitan dalam Menyesuaikan Suasana.

Tidak semua orang menyukai tampilan mentah dan industrial dari open structure. Dalam beberapa kasus, ruang dengan elemen struktural yang terekspos bisa terasa dingin dan kurang ramah, terutama jika tidak dipadukan dengan elemen-elemen yang lebih lembut atau hangat.

Tantangan Akustik.

Elemen terbuka seperti beton ekspos atau plafon tinggi dapat memengaruhi akustik ruangan. Suara bisa memantul lebih banyak, menciptakan gema atau suara yang tidak nyaman, terutama di ruang-ruang yang besar dan terbuka.

BAGAIMANA MEMILIH STRUKTUR YANG TEPAT?

Pemilihan antara open structure atau close structure sangat bergantung pada gaya, fungsi, dan suasana yang ingin diciptakan dalam ruang tersebut. Beberapa pertimbangan penting meliputi:

Gaya Arsitektur.

Jika bangunan Rekan Sense memiliki gaya industrial atau modern, open structure bisa menjadi pilihan yang sempurna untuk menekankan karakter ruangan. Namun, jika Rekan Sense menginginkan suasana yang lebih tradisional atau elegan, closed structure mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan Rekan Sense.

Ukuran dan Skala Ruangan.

Di ruangan kecil, closed structure mungkin lebih cocok untuk menghindari tampilan yang terlalu ramai. Sebaliknya, di ruang besar, elemen terbuka dapat memberikan dimensi visual yang menarik.

Kenyamanan dan Fungsi.

Jika kenyamanan visual menjadi prioritas, dan Rekan Sense menginginkan suasana yang hangat dan nyaman. Closed structure bisa menjadi solusi yang lebih baik. Namun, jika Rekan Sense menginginkan ruang yang lebih berkarakter dan dramatis, open structure bisa memberikan kesan tersebut.

KESIMPULAN

Closed structure maupun open structure memiliki keunggulan dan tantangannya masing-masing dalam desain interior. Closed structure menciptakan tampilan yang bersih, rapi, dan fleksibel. Sementara open structure memberikan karakter yang kuat dan otentik pada ruangan. Memilih struktur yang tepat bergantung pada preferensi pribadi, gaya bangunan, serta fungsi dan suasana yang ingin diciptakan. Pada akhirnya, integrasi yang tepat antara elemen struktural dan estetika dapat menghasilkan ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga memukau secara visual.

BUAT APARTEMEN JADI LEBIH MENARIK!

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi dengan MinSense di Kabar Sense! Bagaimana kabarnya rekan sense semua? Di Kabar Sense kali ini MinSense mau ngebahas soal pentingnya tata ruang di apartemen untuk meningkatkan kenyamanan. Rekan Sense pasti semua tahu kalau harga rumah di kota-kota besar Indonesia, maka dari itu Apartemen menjadi opsi bagi orang-orang untuk memiliki tempat tinggal di kota-kota besar di Indonesia. Kira-kira bagaimana sih Rekan Sense bisa membuat apartemen Rekan Sense jadi lebih nyaman dan lebih menarik? Yuk sini MinSense kasih tutorial!

Di Era Modern ini, tinggal di apartemen menjadi pilihan yang semakin popular, terutama di kota-kota besar. Dengan lahan yang semakin terbatas dan harga rumah yang terus meningkat, apartemen menawarkan Solusi hunian yang lebih terjangkau dan praktis. Namun, tinggal di apartemen sering kali berarti harus beradaptasi dengan ruang yang lebih kecil dibandingkan dengan rumah. Karena itulah, tata ruang menjadi factor krusial dalam menciptakan kenyamanan di apartemen. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pentingnya tata ruang dalam apartemen, tips untuk memaksimalkan ruang yang ada, serta bagaimana tata ruang yang baik bisa membuat apartemen yang sempit terasa lebih luas dan nyaman.

doc: Sense Isle Studio

KENAPA TATA RUANG PENTING DI APARTEMEN?

Tata ruang, atau sering disebut layout, adalah cara kita mengatur dan menysun furniture, dekorasi, serta elemen-elemen lain dalam suatu ruangan. Di apartemen yang umumnya memiliki luas yang terbatas, tata ruang menjadi kunci utama dalam menentukan seberapa nyaman hunian tersebut. Dengan penataan yang tepat, kita bisa memaksimalkan fungsi setiap sudut ruangan tanpa membuatnya terasa sesak.

Tata ruang yang buruk dapat membuat apartemen yang sebenarnya luas terasa sempit, berantakan, dan tidak efisien. Sebaliknya, tata ruang yang baik dapat menciptakan suasana yang lebih lapang, teratur, dan menyenangkan meskipun di ruang yang terbatas. Oleh karena itu, memahami prinsip-prinsip dasar tata ruang sangat penting bagi siapapun yang tinggal di apartemen.

PRINSIP-PRINSIP DASAR TATA RUANG

Sebelum membahas tips lebih lanjut, ada beberapa prinsip dasar dalam tata ruang yang perlu dipahami:

Functions Above Everything.

Setiap ruangan dalam apartemen harus memiliki fungsi yang jelas. Misalnya, ruang tamu harus difokuskan untuk berkumpul dan bersantai, sedangkan ruang tidur harus diatur sedemikian rupa untuk memberi kenyamanan maksimal saat beristirahat. Jangan sampai suatu ruangan kehilangan identitasnya karena terlalu banyak fungsi yang tumpeng tindih.

Room Flows.

Aliran ruang adalah bagaimana kita bergerak dari satu ruang ke ruang lain. Di apartemen yang kecil, penting untuk menjaga aliran ruang supaya tetap lancer. Ini berarti menghindari penempatan furniture yang menghalangin jalan atau pintu, serta menciptakan jalur yang alami dan nyaman saat kita berpindah tempat.

doc: Sense Isle Studio

Scale and Proportion.

Furnitur yang digunakan harus sesuai dengan ukuran ruangan. Furnitur yang terlalu besar akan membuat ruangan terasa sempit, sedangkan furniture yang terlalu kecil dapat membuat ruangan terlihat kosong dan tidak proposional. Memilih furniture dengan ukurang yang tepat bisa menciptakan keseimbangan visual yang lebih baik.

Lighting.

Cahaya sangat penting dalam tata ruang, terutama di apartemen yang sering kali memiliki akses terbatas ke Cahaya alami. Mengatur pencahayaan yang baik bisa memberikan ilusi ruang yang lebih luas, serta menciptakan suasana yang lebih nyaman dan hangat. Gunakan kombinasi pencahayaan alami dan buatan untuk hasil terbaik.

doc: Sense Isle Studio

TIPS TATA RUANG UNTUK APARTEMEN

Setelah memahami prinsip dasarnya, berikut adalah beberapa tips tata ruang yang bisa diterapkan di apartemen untuk menciptakan kenyamanan:

Make Use of Every Corner.

Apartemen sering kali memiliki sudut-sudut yang tidak terpakai. Sudut ini bisa dimanfaatkan untuk meletakkan rak, lemari, atau bahkan area kerja kecil. Misalnya, sudut dekat jendela bisa diubah menjadi sudut baca yang nyaman dengan kursi kecil dan lampu baca.

doc: Sense Isle Studio

Multi-function Furniture.

Di ruangan yang terbatas, furniture multifungsi adalah penyelamat. Pilih furniture yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya, tempat tidur dengan laci penyimpanan di bawahnya, meja makan yang bisa dililpat saat tidak digunakan, atau sofa yang bisa diubah menjadi tempat tidur untuk tamu.

Choose a light or transparent Furniture.

Furniture dengan desain transparan atau yang terlihat ringan secara visual bisa membantu menciptakan ilusi ruang yang lebih luas. Contohnya adalah mejad kaca atau kursi akrilik. Desain seperti ini tidak hanya fungsional, tetapi juga membantu menjaga aliran ruang yang lancar.

doc: pinterest

Use a Flexibel Partition.

Jika apartemen Rekan Sense memiliki konsep open plan, Rekan Sense bisa menggunakan pembatas ruangan yang fleksibel seperti rak buku atau tirai untuk memisahkan area tanpa benar-benar membatasi pandangan. Ini membantu menciptakan zona yang jelas tanpa membuat ruang terasa sempit.

Directed Lighting.

Pencahayaan dapat memberikan dampak besar pada suasana ruangan. Di apartemen, pastikan setiap sudut menadpat Cahaya yang cukup. Gunakan lampu gantung, lampu dinding, atau lampu meja untuk menciptakan lapisan Cahaya yang bisa menambah dimensi pada ruangan. Jangan lupa manfaatkan Cahaya alami semaksimal mungkin dengan tidak menghalangi jendela.

doc: pinterest

Vertical Storage.

Di apartemen kecil, ruang penyimpanan bisa menjadi tantangan. Oleh karena itu, manfaatkan dinding sebagai tempat penyimpanan vertical dengan menggunakan rak dinding, gantungan, atau lemari tinggi. Ini membantu menghemat ruang lantai dan menjaga barang-barang tetap teratur tanpa mengorbankan estetika.

Bright or Neutral Colors.

Warna juga memiliki peran penting dalam tata ruang. Untuk menciptakan ilusi ruang yang lebih luas, pilih warna-warna terang dan netral seperti putih, abu-abu muda, atau beige. Warna-warna ini memantulkan lebih banyak Cahaya dan membuat ruangan terasa lebih lapang. Rekan sense bisa menambahkan aksen warna lebih gelap atau cerah pada furniture atau dekorasi untuk memberikan sentuhan personal.

doc: pinterest

TATA RUANG UNTUK APARTEMEN STUDIO

Apartemen studio memiliki tantangan tersendiri dalam hal tata ruang karena semua fungsi (tidur, bekerja, makan) harus berada di satu ruangan. Berikut beberapa tips tata ruang khusus untuk apartemen studio:

Separate Sleeping Area from Visual.

Meskipun apartemen studio hanya terdiri dari satu ruangan, penting untuk memisahkan area tidur dari area lainnya. Rekan Sense bisa menggunakan tirai, rak, atau bahkan sofa sebagai pembatas antara tempat tidur dan ruang tamu. Ini memberikan privasi sekaligus menciptakan pembagian fungsi yang lebih jelas.

Use a Folded Furniture or Modular Furniture.

Furniture lipat seperti meja makan atau tempat tidur lipat adalah Solusi praktis di apartemen studio. Furniture ini bisa disimpan saat tidak digunakan, sehingga memberi lebih banyak ruang untuk bergerak. Selain itu, furniture modular yang bisa diatur sesuai kebutuhan juga sangat membantu.

Optimized Hidden Compartment.

Apartemen studio sering kali tidak memiliki banyak ruang penyimpanan, sehingga penting untuk mencari cara-cara kreatif. Misalnya, gunakan tempat tidur dengan laci di bawahnya, atau pilih sofa dengan penyimpanan di bagian bawahnya. Ini membantu mengurangi kekacauan dan menjaga ruangan tetap rapi.

KESIMPULAN

Tata ruang di apartemen memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kenyamanan dan efisiensi. Dengan ruang yang terbatas, setiap inci harus digunakan secara cerdas agar fungsi, estetika, dan kenyamanan tetap terjaga. Prinsip dasar tata ruang seperti memaksimalkan fungsi, menjaga aliran ruang, dan memilih furniture yang tepat dapat membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman dan harmonis di apartemen. Jangan lupa Rekan Sense, dengan penerangan yang baik dan pilihan warna yang tepat, apartemen yang kecil bisa terasa lebih luas dan menyenangkan untuk ditinggali.

               Dengan mengikuti tips yang sudah MinSense berikan ini, Rekan Sense pasti bisa menjadikan apartemen Rekan Sense sebagai tempat tinggal yang nyaman, fungsional, dan tentu saja stylish!