RETRO STYLE: BACK TO POPULAR!

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi dengan MinSense! Di KabarSense kali ini MinSense mau membahas tentang gaya desain ‘Retro’. Seperti yang Rekan Sense ketahui bahwa gaya retro ini sedang trending di restoran atau tempat nongkrong kekinian saat ini. Disini MinSense mau membahas tentang apa itu desain retro, karakteristik dan juga bagaimana mengaplikasikannya ke hunian kita atau ke kafe yang Rekan Sense miliki. Yuk disimak bareng-bareng ya!

Gaya retro dalam desain interior telah mengalami kebangkitan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, dan di tahun 2025, tren ini semakin mendominasi. Banyak desainer dan pemilik rumah mulai tertarik kembali pada gaya ini, karena menawarkan sentuhan nostalgia yang unik serta elemen estetika yang kaya akan warna dan bentuk.

doc: pinterest

APA ITU RETRO STYLE?

Retro style adalah salah satu gaya desain yang mengacu pada elemen estetika dari masa lalu, khususnya dari era 1950-an hingga 1980-an. Ciri khas dari gaya retro adalah penggunaan warna-warna cerah dan berani, bentuk-bentuk geometris yang kuat, serta kombinasi elemen vintage dan modern. Gaya ini sering kali terasa fun and playful, memberikan suasana yang menyenangkan dan penuh dengan energi ke dalam ruangan.

Desain interior bergaya retro membawa kita ke nuansa masa lalu, dimana furniture kayu dengan kaki lancip, wallpaper bermotif, serta palet warna oranye, hijau zaitun, dan kuning mustard menjadi ciri utama dari gaya retro. Meskipun demikian, gaya retro juga memungkinkan fleksibilitas yang tinggi, sehingga dapat digabungkan dengan elemen-elemen modern untuk menciptakan tampilan yang segar dan kontemporer.

doc: pinterest

MENGAPA GAYA RETRO KEMBALI POPULER?

Ada beberapa alasan mengapa gaya retro kembali populer:

Nostalgia.

Banyak orang merasakan dorongan nostalgia yang kuat terhadap masa lalu, terutama setelah beberapa tahun yang penuh tantangan. Gaya retro menghadirkan kenangan akan era yang lebih sederhana, menyenangkan, dan penuh warna. Ini menjadi cara untuk membawa suasana positif dan mengingat masa-masa indah di rumah.

Keunikan dan Personalitas.

Dalam dunia yang semakin seragam dengan tren minimalis dan desain modern yang dominan, banyak orang mulai mencari cara untuk mengkespresikan diri mereka melalui desain interior. Gaya retro memungkinkan orang untuk bermain dengan warna, pola, dan furniture yang tidak konvensional, menciptakan ruang yang lebih personal dan unik.

Mode Siklus.

Seperti banyak tren mode dan desain, gaya retro juga mengalami siklus kebangkitan. Apa yang dulu dianggap ketinggalan zaman kini Kembali dianggap chic and fashionable. Pengaruh media sosial dan platform seperti Pinterest, serta Instagra, juga membantu menghidupkan Kembali tren ini dengan menampilkan berbagai contoh inspairatif yang mudah diikuti.

Sustainablity.

Banyak elemen desain retro yang melibatkan penggunaan Kembali furniture dan dekorasi vintage. Di era dimana kesadaran akan keberlanjutan semakin meningkat, orang-orang lebih memilih untuk mengurangi limbah dan memanfaatkan Kembali barang-barang lama. Dengan memilih furniture retro, mereka tidak hanya mendapatkan estetika yang unik, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

CIRI KHAS DESAIN INTERIOR BERGAYA RETRO

Gaya retro dalam desain interior memiliki beberapa elemen yang mudah dikenali. Berikut adalah beberapa ciri khas yang menjadi landasan dari gaya ini:

  1. Palet Warna Cerah dan Berani. Salah satu aspek yang paling mencolok dari desain retro adalah penggunaan warna yang berani dan kontras. Warna-warna seperti oranye cerah, hijau zaitu, biru teal, merah bata, dan kuning mustard sering kali menjadi pilihan utama. Warna-warna ini tidak hanya digunakan pada dinding, tetapi juga pada furniture, dekorasi, hingga aksesori ruangan.
  2. Gunakan Furnitur Klasik Retro. Pilih furniture yang memiliki desain khas era 1950-an hingga 1980-an. Rekan Sense bisa mencari sofa dengan kaki yang lancip, meja kopi berbentuk organic, ataupun kursi berlapis vinyl. Pastikan furniture yang Rekan Sense pilih tidak hanya terlihat menarik, tetapi juga nyaman untuk digunakan.
  3. Tambahkan Pola dan Tekstur. Untuk menciptakan suasana retro yang otentik, jangan takut untuk bermain dengan pola dan tekstur. Wallpaper bermotif geometris, karpet bermotif retro, dan bantal dengan pola ceria bisa memberikan dimensi visual yang menarik pada ruangan.
  4. Pilih Dekorasi Vintage. Aksesori dan dekorasi kecil bisa menjadi elemen penting dalam menciptakan suasana retro. Barang-barang seperti jam dinding klasik, lampu meja berbentuk futuristic, atau radio vintage bisa memberikan sentuhan akhir yang sempurna. Rekan Sense bisa mencari barang-barang ini di pasar loak, toko barang antic, atau bahkan secara online.
  5. Perhatikan Pencahayaan. Lampu adalah elemen penting dalam desain interior, dan dalam gaya retro, lampu lava, lampu gantung dengan kap berwarna cerah, atau lampu neon dengan desain unik juga sering kali digunakan. Pencahayaan yang tepat dapat membantu menciptakan atmosfer yang menyenangkan dan menarik di ruangan Rekan Sense.

CONTOH RUANGAN DENGAN GAYA RETRO

doc: pinterest
doc: pinterest
doc: pinterest
doc: pinterest
doc: pinterest

KESIMPULAN

Desain interior dengan retro style Kembali popular karena menawarkan kombinasi unik antara nostalgia, personalitas, dan fleksibilitas desain. Dengan memanfaatkan palet warna yang cerah, pola geometris, furniture yang iconic, serta barang-barang vintage, Rekan Sense bisa menciptakan ruangan yang penuh karakter dan menyenangkan. Gaya ini memungkinkan kita untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas, sekaligus menghadirkan suasana hangat dan ramah di rumah.

OPEN STRUCTURE VS CLOSED STRUCTURE: MENGHADIRKAN ELEMEN STRUKTURAL DALAM DESAIN INTERIOR MODERN

Ketika kita membahas desain interior, kebanyakan orang cenderung fokus pada pemilihan furniture, warna dinding, atau hiasan dekoratif. Namun, elemen structural bangunan, seperti balok, kolom, dan dinding penahan beban, juga tidak kalah penting dalam menciptakan kesan dan fungsi ruangan. Ada dua pendekatan utama dalam cara elemen-elemen struktural ini ditangani dalam desain interior: Closed Structure dan Open Structure. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, keduanya dapat menciptakan suasana dan estetika yang berbeda dalam ruangan.

Dalam Kabar Sense kali ini, MinSense akan membahas lebih dalam perbedaan antara close structer dan open structure, bagaimana elemen struktural dapat digunakan secara efektif dalam desain interior, serta tren modern yang mengedepankan struktur sebagai elemen dekoratif. Rekan Sense akan melihat bagaimana integrasi antara estetika dan fungsionalitas dapat dioptimalkan dengan memilih pembuatan struktur yang tepat.

doc: pinterest

APA ITU CLOSED AND OPEN STRUCTURE?

Closed Structure, adalah pembuatan struktur dimana elemen struktural sebuah bangunan seperti kolom, balok, atau rangka dinding disamarkan atau ditutupi, dengan elemen-elemen dekoratif seperti plafon, dinding palsu, atau finishing. Pendekatan ini umum ditemui di banyak bangunan residensial dan komersial yang menginginkan tampilan yang bersih dan rapi, tanpa gangguan visual dari elemen-elemen struktural. Tujuannya adalah menciptakan ruang yang halus dan terorganisir, dimana fokus utamanya terletak pada furniture, dekorasi dan tata ruang.

Sebaliknya, Open Structure adalah pendekatan yang menunjukkan elemen struktural bangunan secara eksplisit sebagai bagian dari desain interior. Kolom beton yang tidak ditutup, balok baja yang dibiarkan terlihat, atau langit-langit ekspos adalah contoh elemen structural yang tidak disembunyikan, melainkan diintegrasikan sebagai elemen estetika. Gaya ini memberikan kesan industrial-modern, dan sering kali lebih dramatis karena keutuhan material dan struktur yang digunakan.

KEUNGGULAN CLOSED STRUCTURE DALAM DESAIN INTERIOR

Ada beberapa alasan mengapa desainer dan owner memilih untuk menyembunyikan elemen struktural dalam ruang interior mereka:

Tampilan Bersih dan Rapi.

Salah satu alasan utama penggunaan struktur tersembunyi adalah menciptakan kesan ruangan yang bersih, rapi, dan teratur. Dengan menutupi elemen struktural, desainer bisa memberikan perhatian lebih kepada elemen dekoratif seperti warna, pola, dan material finishing yang digunakan dalam ruangan. Desain yang bersih ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan kesederhanaan dan minimalisme dalam interior rumah.

Fleksibilitas Desain.

Dengan menutupi struktur, desainer memiliki lebih banyak kebebasan untuk menentukan tampilan dan tata letak furniture tanpa terganggu oleh elemen structural yang mungkin terlihat tidak cocok dengan tema interior tertentu. Hal ini memungkinkan terciptanya desain interior yang lebih fleksibel sesuai dengan preferensi estetika penghuni.

Kenyamanan Visual.

Tidak semua orang menyukai tampilan mentah dari material structural seperti beton atau baja. Bagi mereka yang lebih menyukai suasana hangat dan ramah, menyembunyikan struktur bangunan dapat membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman secara visual. Material penutup seperti kayu, plester, atau dinding dengan wallpaper memberikan Kesan yang lebih ramah dan nyaman dibandingkan dengan beton ekspos yang dingin.

doc: pinterest

TANTANGAN CLOSED STRUCTURE

Namun, close structure bangunan juga memiliki tantangan tersendiri:

Memerlukan Ruang Tambahan.

Untuk menyebunyikan kolom atau balok, sering kali dibutuhkan plafon gantung atau dinding tambahan, yang dapat mengurangi ruang efektif dalam sebuah ruangan, terutama di apartemen atau rumah yang memiliki luas terbatas.

Biaya Tambahan.

Proses menyembunyikan struktur bangunan, terutama menggunakan material yang berkualitas, membutuhkan biaya tambahan. Dari instalasi plafon palsu hingga penggunaan panel dekoratif, semua ini menambah pengeluaran dalam proyek renovasi atau pembangunan.

doc: pinterest

MENGAPA OPEN STRUCTURE SEMAKIN POPULER?

Seiring berkembangnya tren desain interior modern, terutama dengan hadirnya gaya industrial, banyak orang mulai melihat keindahan dari elemen-elemen structural yang biasanya tertutup. Open structure telah menjadi tren popular di berbagai jenis residensial dan bangunan komersial. Beberapa alasan mengapa open structure semakin diminati meliputi:

Keterbukaan Material.

Salah satu filosofi utama dibalik struktur terbuka adalah “keterbukaan” dalam desain. Elemen struktural seperti balok baja, kolom beton, atau kayu ekspos memberikan kesan otentik dan kasar yang menarik bagi mereka yang menyukai estetika yang lebih maskulin atau industrial.

Karakter Estetika yang Kuat.

Open structure dapat menjadi titik fokus visual yang menarik dalam sebuah ruangan. Kolom beton dengan tekstur alami atau balok baja yang dibiarkan terlihat dapat memberikan dimensi estetis yang berbeda. Ini menciptakan kesan yang lebih dramatis, kuat, dan berani. Dalam desain modern, open structure sering dipadukan dengan elemen-elemen lain yang lebih halus seperti kayu atau kaca untuk menciptakan kontras yang menarik.

Efisiensi Ruangan.

Dengan membiarkan open structure, kita bisa menghindari kebutuhan untuk menambah dinding atau plafon palsu, sehingga ruang yang tersedia bisa digunakan secara maksimal. Hal ini sangat berguna dalam ruang-ruang kecil dimana setiap meter persegi krusial.

Cocok dengan Berbagai Gaya Desain.

Meskipun sering dikaitkan dengan gaya industrial, open structure juga dapat diaplikasikan dalam berbagai gaya desain lain, seperti minimalis, kontemporer, hingga rustic. Fleksibilitas dalam penerapannya membuatnya cocok digunakan diberbagai jenis bangunan, mulai dari apartmen, loft, hingga ruang komersial seperti kafe dan restoran.

doc: pinterest

TANTANGAN STRUKTUR TERBUKA

Meski popular, struktur terbuka juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan:

Perawatan yang Lebih Sulit.

Elemen-elemen structural yang dibiarkan terbuka,, seperti baja atau beton, memerlukan perawatan lebih agar tetap terlihat menarik. Debu, korosi, dan noda bisa menjadi masalah yang membutuhkan pembersihan dan pemeliharaan rutin.

Kesulitan dalam Menyesuaikan Suasana.

Tidak semua orang menyukai tampilan mentah dan industrial dari open structure. Dalam beberapa kasus, ruang dengan elemen struktural yang terekspos bisa terasa dingin dan kurang ramah, terutama jika tidak dipadukan dengan elemen-elemen yang lebih lembut atau hangat.

Tantangan Akustik.

Elemen terbuka seperti beton ekspos atau plafon tinggi dapat memengaruhi akustik ruangan. Suara bisa memantul lebih banyak, menciptakan gema atau suara yang tidak nyaman, terutama di ruang-ruang yang besar dan terbuka.

BAGAIMANA MEMILIH STRUKTUR YANG TEPAT?

Pemilihan antara open structure atau close structure sangat bergantung pada gaya, fungsi, dan suasana yang ingin diciptakan dalam ruang tersebut. Beberapa pertimbangan penting meliputi:

Gaya Arsitektur.

Jika bangunan Rekan Sense memiliki gaya industrial atau modern, open structure bisa menjadi pilihan yang sempurna untuk menekankan karakter ruangan. Namun, jika Rekan Sense menginginkan suasana yang lebih tradisional atau elegan, closed structure mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan Rekan Sense.

Ukuran dan Skala Ruangan.

Di ruangan kecil, closed structure mungkin lebih cocok untuk menghindari tampilan yang terlalu ramai. Sebaliknya, di ruang besar, elemen terbuka dapat memberikan dimensi visual yang menarik.

Kenyamanan dan Fungsi.

Jika kenyamanan visual menjadi prioritas, dan Rekan Sense menginginkan suasana yang hangat dan nyaman. Closed structure bisa menjadi solusi yang lebih baik. Namun, jika Rekan Sense menginginkan ruang yang lebih berkarakter dan dramatis, open structure bisa memberikan kesan tersebut.

KESIMPULAN

Closed structure maupun open structure memiliki keunggulan dan tantangannya masing-masing dalam desain interior. Closed structure menciptakan tampilan yang bersih, rapi, dan fleksibel. Sementara open structure memberikan karakter yang kuat dan otentik pada ruangan. Memilih struktur yang tepat bergantung pada preferensi pribadi, gaya bangunan, serta fungsi dan suasana yang ingin diciptakan. Pada akhirnya, integrasi yang tepat antara elemen struktural dan estetika dapat menghasilkan ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga memukau secara visual.

DESAIN INTERIOR BERDASARKAN FENG SHUI: MITOS ATAU FAKTA?

Halo Rekan Sense semua! Bagaimana nih kabarnya Rekan Sense? MinSense doakan semoga Rekan Sense semua sehat dan Bahagia selalu yaa! Hari ini MinSense mau ngobrolin soal Feng Shui nih Rekan Sense. Rekan Sense pasti pernah dengar soal Feng Shui dong. Bagi yang belum tahu, Feng Shui adalah konsep kuno dari tradisi Tiongkok yang berkaitan dengan tata ruang dan penempatan barang untuk menciptakan keseimbangan energi. Nah, hari ini yang mau MinSense bahas apakah Feng Shui itu Mitos atau Fakta yaa? Yuk Simak bareng-bareng yaa!

source: pinterest

Ketika berbicara tentang desain interior, kita sering kali mendengar istilah Feng Shui. Filosofi kuno ini telah lama dikaitkan dengan tata ruang yang harmonis dan keseimbangan energi di dalam rumah. Banyak orang yang percaya bahwa dengan mengikuti prinsip Feng Shui, kita bisa mencapai keharmonisan, Kesehatan, dan kesejahteraan yang lebih baik. Namun, di sisi lain, ada juga yang meragukan apakah Feng Shui benar-benar membawa pengaruh nyata atau hanya sekedar mitos belaka. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Feng Shui dalam desain interior, mengapa banyak orang yang percaya dengan Feng Shui, dan apakah benar-benar ada bukti ilmiah di baliknya?

APA ITU FENG SHUI?

Feng Shui merupakan praktik kuno yang berasal dari Tiongkok, yang secara harfiah berarti “angin” dan “air”. Konsep ini didasarkan pada keyakinan bahwa tata letak dan pengaturan ruang dapat memengaruhi aliran energi (atau yang dikenal sebagai “Chi”) dalam suatu ruangan, dan pada akhirnya mempengaruhi Kesehatan, kebahagiaan, dan keberuntungan penghuninya.

source: Pinterest

Dalam Feng Shui, segala hal mulai dari tata letak furniture hingga warna dinding dianggap bisa membawa dampak terhadap keseimbangan energi. Prinsip dasarnya adalah menjaga aliran energi supaya tetap lancar dan tidak terhalang. Jika chi mengalir dengan baik, energi positif akan tersebar di seluruh ruang dan berdampak positif pada orang yang tinggal di dalamnya.

PRINSIP-PRINSIP UTAMA FENG SHUI

Berikut adalah beberapa prinsip dasar Feng Shui yang sering diterapkan dalam desain interior:

  • Posisi Komando (Commanding Position), Salah satu prinsip penting dalam Feng Shui adalah posisi komando. Ini berarti bahwa tempat tidur, meja kerja, atau are utama dalam ruangan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga kita bisa melihat pintu dari posisi tersebut, tetapi tidak langsung berada di garis lurus dengan pintu. Posisi ini dipercaya memberikan perasaan aman dan mengendalikan situasi, yang dapat meningkatkan rasa nyaman.
source: Pinterest
  • Penggunaan Elemen Alam, Feng Shui menggunakan lima elemen alam – yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air – untuk menciptakan keseimbangan energi didalam ruangan. Setiap elemen ini mewakili energi yang berbeda, dan harus diseimbangkan dengan tepat. Misalnya, air melambangkan ketenangan dan kelancaran, sedangkan api melambangkan semangat dan energi.
  • Penggunaan Warna, Warna juga memainkan peran penting dalam Feng Shui. Setiap warna diasosiasikan dengan elemen tertentu dan bisa memengaruhi mood serta energi dalam ruangan. Sebagai contoh, warna hijau diasosiasikan dengan elemen kayu yang melambangkan pertumbuhan dan kesejahteraan, sementara warna merah terkait dengan elemen api yang melambangkan gairah dan kekuatan.
source: Pinterest
  • Aliran Energi Lancar, Tata letak yang teratur dan rapi sangat penting dalam Feng Shui. Hal ini untuk memastikan energi dapat mengalir dengan bebas tanpa halangan. Ruangan yang terlalu penuh dengan barang atau furniture bisa menghambat aliran energi, yang dapat menyebabkan stagnasi dalam hidup kita. Maka dari itu, Feng Shui sering mendorong minimaslisme atau mengurangi kekacauan di rumah.
  • Yin dan Yang, Prinsip Yin dan Yang adalah konsep keseimbangan antara dua energi yang saling melengkapi – Yin mewakili energi pasif, tenang, dan dingin, sedangkan Yang mewakili energi aktif, hangat, dan dinamis. Dalam Feng Shui, ruangan harus memiliki keseimbangan antara elemen Yin dan Yang untuk menciptakan harmoni.
source: Palestine

CONTOH PENERAPAN FENG SHUI DALAM DESAIN INTERIOR

Feng Shui sering kali diterapkan dalam desain interior untuk menciptakan ruang yang lebih seimbang dan harmonis. Beberapa contoh penerapan Feng Shui dalam desain rumah adalah:

  • Kamar Tidur: Menurut Feng Shui, tempat tidur sebaiknya tidak ditempatkan langsung berhadapan dengan pintu, tetapi juga harus berada di posisi yang memungkinkan kita melihat pintu dengan jelas. Ini memberikan rasa aman dan nyaman saat beristirahat. Selain itu, hindari menempatkan cermin di kamar tidur yang menghadap tempat tidur, karena diyakini dapat mengganggu energi tidur.
  • Ruang Kerja: Dalam ruangan kerja, meja sebaiknya ditempatkan di posisi komando, dimana kitab isa melihat pintu masuk tetapi tidak membelakangi jendela. Hal ini dipercaya dapat meningkatkan produktivitas dan focus. Penerangan alami juga sangat penting untuk menjaga energi yang baik di ruang kerja.
source: pinterest
  • Ruang Tamu: Di ruang tamu, pengaturan furniture harus memungkinkan aliran energi yang bebas. Sofa tidak boleh menghadap langsung ke pintu, tetapi harus diatur sedemikian rupa supaya menciptakan suasana yang mengundang. Tanaman hijau juga sering digunakan dalam ruang tamu untuk meningkatkan elemen kayu dan membawa energi alami ke dalam ruangan.
source: Pinterest

APAKAH FENG SHUI BENAR-BENAR EFEKTIF?

Pertanyaan besar yang sering muncul adalah: Apakah Feng Shui benar-benar bekerja? Ataukah hanya sekadar mitos kuno tanpa dasar ilmiah?

Sebenarnya, tidak ada bukti ilmiah yang secara tegas membuktikan bahwa Feng Shui dapat memengaruhi Kesehatan, kebahagiaan, atau kesuksesan seseorang. Banyak konsep Feng Shui yang lebih bersifat simbolis dan didasarkan pada kepercayaan tradisional daripada ilmu pengetahuan modern.

Namun, terlepas dari apakah kita percaya pada aliran energi atau tidak, ada beberapa aspek Feng Shui yang secara praktis dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup. Misalnya, prinsip-prinsip seperti menjaga ruangan tetap rapi, menggunakan elemen alam dalam desain, dan menciptakan tata ruang yang lebih nyaman bisa memberikan dampak positif pada psikologi kita. Lingkungan yang bersih, teratur, dan estetis memang bisa membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stress.

FENG SHUI VS DESAIN INTERIOR MODERN

Banyak prinsip Feng Shui yang sebenarnya sejalan dengan konsep desain interior modern. Misalnya, tren minimalisme yang banyak digemari saat ini juga mendorong pengurangan kekacauan dan focus pada tata ruang yang bersih dan rapi, mirip dengan prinsip Feng Shui tentang aliran energi yang lancer. Penggunaaan Cahaya alami, elemen alam, dan warna yang tepat juga sering diterapkan dalam desain interior kontemporer.

Bahkan jika kita tidak sepenuhnya mengikuti aturan-aturan Feng Shui, kita tetap bisa mengadopsi beberapa prinsipnya untuk menciptakan ruang yang lebih nyaman dan harmonis. Bagaimanapun, desain interior selalu berkaitan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan fisik dan emosional.

KESIMPULAN: MITOS ATAU FAKTA?

Pada akhirnya, apkaah Feng Shui adalah mitos atau fakta bergantung pada bagaimana kita memandangnya. Jika kita percaya pada konsep energi dan keseimbangan, Feng Shui bisa menjadi panduan yang bermanfaat dalam merancang rumah. Di sisi lain, bagi mereka yang lebih mengutamakan logika dan bukti ilmiah, Feng Shui mungkin tidak lebih dari sekedar filosofi kuno tanpa dasar nyata.

Namun, yang pasti, banyak prinsip Feng Shui yang sebenarnya sangat relevan dengan desain interior modern, terutama dalam hal menciptakan ruang yang nyaman, fungsional, dan estetis. Apakah Rekan Sense percaya pada kekuatan Feng Shui atau tidak, menggunakan beberapa prinsipnya dalam rumah Rekan Sense mungkin tetap akan membawa perubahan positif – setidaknya dalam hal kenyamanan dan suasana yang lebih menyenangkan.

Feel A Better Living with Sense Isle Studio

PERBEDAAN PENGGUNAAN MULTIPLEKS, HMR, DAN PVC DALAM DESAIN INTERIOR

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi dengan MinSense di Kabar Sense nih! Di Kabar Sense yang sebelumnya MinSense ada menulis tentang Pengaruh Gaya Skandinavia dan Gaya Japandi. Sekarang MinSense mau ngebahas tentang penggunaan material furniture. Pasti Rekan Sense bingung kan bedanya Multipleks, HMR dan PVC. Jadi disini MinSense akan jelasin tentang perbedaan dan finishing apa saja yang biasanya dipakai. Yuk kita bahas!

doc: sense isle studio

Ketika merancang sebuah ruangan, pemilihan material adalah Langkah awal yang sangat krusial. Setiap material punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada lingkungan dan fungsinya. Di lingkup desain interior dan pembuatan furniture, tiga material yang sering jadi pilihan utama adalah Multipleks, HMR, dan PVC. Meski terlihat serupa, ketiganya memiliki karakteristik, penggunaan, dan finishing yang berbeda.

Yuk kita mengenal lebih detail tentang perbedaan penggunaan Multipleks, HMR, dan PVC, serta jenis finishing yang biasa digunakan pada masing-masing material.

MULTIPLEKS (PLYWOOD)

Mutlipleks, atau yang dikenal juga sebagai plywood, adalah material berbasis kayu yang sangat popular. Dibuat dari lapisan-lapisan tipis kayu yang disusun secara menyilang dan direkatkan dengan tekanan tinggi, multipleks terkenal karena kekuatannya. Struktur ini membuatnya tahan terhadap bengkokan dan tekanan, sehingga multipleks cocok untuk berbagai jenis furniture dan elemen konstruksi dalam ruangan.

doc: pinterest

PENGGUNAAN MULTIPLEKS

  • Furniture yang membutuhkan kekuatan ekstra: Multipleks sering diugnakan untuk membuat meja, lemari, dan rak yang memerlukan daya tahan lebih tinggi, terutama di area yang sering digunakan sehari-hari seperti dapur dan ruang tamu.
  • Dinding Partisi: Multipleks juga bisa dipakai sebagai material untuk dinding partisi karena kekuatannya yang bisa menopang elemen-elemen dekoratif atau rak gantung.
  • Panel Dinding dan Plafon: Selain digunakan untuk furniture, multipleks sering digunakan sebagai panel dinding atau plafon, terutama untuk memberikan tampilan kayu alami yang estetis.
  • Konstruksi Ringan: Berkat kekuatan dan kestabilannya, multipleks juga sering digunakan dalam proyek konstruksi ringan seperti rangka pintu atau lantai mezzanine.

KELEBIHAN MULTIPLEKS

  • Kuat dan Tahan Lama.
  • Tersedia dalam berbagai ketebalan, sehingga fleksibel untuk berbagai kebutuhan.
  • Relatif tahan terhadap perubahan suhu dan kelembapan dibandingkan kayu solid.

FINISHING MULTIPLEKS

Multipleks bisa diberi berbagai jenis finishing untuk meningkatkan daya tahan dan tampilan estetikanya. Beberapa finisihing yang umum digunakan adalah:

  • Melamin: Melamin adalah lapisan sintetik yang memberikan tampilan yang halus dan kilap pada multipleks. Finishing ini memberikan perlindungan terhadap goresan dan memudahkan perawatan. Pilihan motif dan warna melami sangat beragam, termasuk motif kayu dan warna-warna solid.
  • HPL (High Pressure Laminate): HPL adalah lapisan dekoratif yang lebih tahan gores dan lebih tahan terhadap panas serta air. Ini adalah salah satu pilihan finishing yang paling popular untuk multipleks karena tahan lama dan memilki variasi warna dan tekstur yang sangat banyak, mulai dari motif kayu hingga warna metalik modern.
  • Veneer: Jika menginginkan tampilan yang lebih alami dan eksklusif, veneer bisa menjadi pilihan. Veneer adalah lapisan tipis kayu asli yang ditempelkan diatas multipleks, memberikan kesan kayu solid dengan tekstur dan serat yang khas.
doc: sense isle studio

HMR (HIGH MOISTURE RESISTANCE)

HMR adalah singkatan dari High Moisture Resistance, yang berarti material ini memiliki ketahanan tinggi terhadap kelembapan. HMR terbuat dari serat kayu yang diproses dengan bahan kimia khusus sehingga tahan terhadap serangan air dan kelembapan, menjadikannya pilihan yang lebih baik dibandingnkan multipleks di area yang rentan terkena air.

PENGGUNAAN HMR

  • Kitchen Set dan Kabinet Dapur: Karena dapur adalah area yang sering terkena air dan uap, HMR sering dipilih untuk cabinet dapur dan kitchen set. HMR memberikan ketahanan terhadap kelembapan, sehinga material tidak mudah melengkung atau rusak meski sering terkena air.
  • Furniture Kamar Mandi: Kelembapan di kamar mandi bisa merusak material kayu biasa. HMR adalah Solusi yang ideal untuk membuat lemari penyimpanan di bawah wastafel atau panel dinding di kamar mandi.
  • Perabotan di Area Semi Outdoor: HMR juga sering digunakan untuk membuat furniture di area semi outdoor seperti teras atau balkon yang mungkin terkena hujan atau kelembapan dari udara luar.

KELEBIHAN HMR

  • Tahan terhadap kelembapan dan air, membuatnya cocok untuk ruangan yang lembap seperti dapur dan kamar mandi.
  • Lebih kuat dan stabil dibandingkan material kayu olahan biasa.
  • Tidak mudah mengembang atau rusak saat terkena air.

FINISHING HMR

HMR membutuhkan finishing yang mampu menahan air dan kelembapan agar daya tahannya semakin baik. Beberapa finishing yang umum digunakan adalah:

  • Melamin: Melamin bisa memberikan tampilan modern dan sederhana pada HMR, serta melindungi permukaan dari goresan dan noda.
  • HPL (High Pressure Laminate): Seperti pada multipleks, HPL juga sering digunakan pada HMR untuk memberikan tampilan premium sekaligus perlindungan ekstra terhadap kelembapan dan goresan.
  • Cat Duco: HMR juga bisa dicat dengan finishing duco, yaitu cat yang memberikan hasil akhir yang mulus dan mewah, baik dalam tampilan matte maupun glossy.
doc: sense isle studio

PVC (Polyvinyl Chloride)

PVC adalah material yang terbuat dari plastic, bukan kayu. Ini membuatnya sangat tahan terhadap air, anti-rayap, dan anti-karat, sehingga cocok digunakan di area yang sangat lembap atau basah. PVC adalah pilihan yang sangat praktis dan ekonomis untuk berbagai kebutuhan interior, terutama di area yang rentan terhadap kerusakan akibat air.

PENGGUNAAN PVC

  • Furniture Kamar Mandi: PVC sering digunakan untuk membuat lemari penyimpanan atau rak di kamar mandi. Dikarenakan sifatnya yang tahan air, PVC tidak akan rusak meski terus menerus terkena cipratan air atau kelembapan tinggi.
  • Plafon: PVC sering digunakan sebagai material plafon karena ringan, mudah dipasang, dan tahan terhadap kelembapan serta rayap.
  • Panel Dinding: Di area tertentu, PVC juga bisa digunakan sebagai panel dinding untuk melindungi permukaan dari kelembapan dan memberikan tampilan yang bersih serta modern.
  • Furniture Outdoor: PVC adalah pilihan popular untuk furniture yang ditempatkan diluar ruangan karena tidak mudah rusak akibat paparan cuaca, air, atau serangga.

KELEBIHAN PVC

  • Tahan Air: PVC adalah material yang sangat tahan terhadap air, menjadikannya pilihan yang cocok untuk area basah.
  • Anti-rayap: Tidak seperti kayu, PVC tidak rentan terhadap serangan rayap.
  • Ringan dan Mudah Dipasang: PVC lebih ringan dibandingkan multipleks atau HMR, sehiingga lebih mudah diapsang dan dibentuk sesuai kebutuhan.

FINISHING PVC

Salah satu kelebihan PVC adalah material ini sering kali sudah dilapisi dengan finishing saat dibeli. Namun, ada beberap apilihan finishing tambahan yang bisa diterapkan:

  • Printed PVC: PVC sering kali dicetak dengan berbagai motif, seperti motif kayu atau warna solid, langsung di pabrik, jadi tampilannya sudah menarik tanpa perlu finishing tambahan.
  • Laminasi PVC: Laminasi PVC bisa menambahkan perlindungan ekstra dan memberikan tampilan yang lebih glossy atau matte.
  • Stiker atau Decal: Karena permukaannya halus, PVC juga bisa dilapisi dengan sticker atau decal untuk menambahkan desain khusus sesuai selera.
doc: sense isle studio

KESIMPULAN

Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangan, serta aplikasi yang berbeda dalam desain interior:

  • Multipleks: Ideal untuk furniture yang membutuhkan kekuatan ekstra, seperti lemari, meja, atau dinding partisi, dengan berbagai pilihan finishing seperti melamin, HPL, dan Veneer.
  • HMR: Pilihan terbaik untuk area lembap seperti dapur dan kamar mandi, karena tahan terhadap air dan kelembapan, serta cocok dengan finishing HPL dan cat duco.
  •  PVC: Material yang ringan, tahan air, dan anti-rayap, cocok untuk area yang sangat basah seperti kamar mandi, serta memiliki finishing yang praktis dan mudah dirawat.

Dengan memilih material yang tepat, Rekan Sense bisa menciptakan ruang yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan tahan lama. Jadi, pastikan untuk mempertimbangkan Lokasi, fungsi, dan estetika sebelum menentukan material yang sesuai untuk proyek interior rekan sense!

PENGARUH SKANDINAVIA DAN GAYA JAPANDI: KESEIMBANGAN MINIMALIS UNTUK RUANG YANG FUNGSIONAL DAN KENYAMANAN

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi nih sama MinSense di Kabar Sense! Bagaimana kabarnya semua? MinSense harap kalian semua sehat dan sukses selalu ya! Di Kabar Sense yang sebelumnya MinSense ada membahas tentang Arsitektur Desain Biophilic. Nah, hari ini MinSense mau membahas tentang gaya arsitektur lagi nih Rekan Sense! Yaitu Desain Skandinavia dan Desain Japandi! Sebelumnya MinSense pernah membahas secara singkat tentang gaya desain ini. Sekarang, yuk kita coba bahas secara mendalam tentang Gaya Desain Skandinavia dan Gaya Desain Japandi!

Seperti yang Rekan Sense ketahui bahwa gaya desain interior terus berkembang, tetapi ada satu gaya desain yang semakin popular tidak hanya di Indonesia namun juga di Dunia, yaitu Japandi. Gaya desain merupakan perpaduan sempurna antara estetika Skandinavia yang sederhana dengan sentuhan Zen Jepang yang menenangkan. Kombinasi dua budaya ini menghasilkan ruang yang minimalis, fungsional, dan menenangkan. Menawarkan kenyamanan yang ideal di tengah hiruk-pikuk kehiduan modern.

doc: Sense Isle Studio

Mari kita bahas lebih dalam tentang bagaimana pengaruh Skandinavia dan Jepang bersatu dalam Japandi, dan mengapa gaya ini semakin digemari.

ASAL USUL GAYA SKANDINAVIA

Sebelum kita memahami Japandi, penting untuk mengenal dulu gaya Skandinavia. Gaya desain ini berasal dari Negara-negara Nordik Seperti Swedia, Denmark, dan Norwegia. Karakteristik utama dari gaya Skandinavia adalah kesederhanaan, fungsional, dan penggunaan bahan alami. Gaya Skandinavia sering menggunakan palet warna netral seperti putih, abu-abu, dank rem untuk menciptakan kesan bersih dan terang.

Natural Lighting juga merupakan elemen penting karena Negara-negara Nordik mengalami musim dingin yang panjang dan minimnya sinar matahari. Oleh karena itu, desain Skandinavia berfokus pada cara memaksimalkan cahaya alami untuk menciptakan ruang yang cerah dan hangat, meskipun dalam suasana yang dingin.

doc: Pinterest

FILOSOFI MINIMALIS JEPANG

Di sisi lain, gaya desain Jepang memiliki filosofi yang mendalam dalam hal kesederhanaan dan keteraturan. Di Jepang, ada konsep yang dikenal sebagai wabi-sabi, yaitu apresiasi terhadap ketidaksempurnaan dan keindahan yang sederhana. Desain Interior Jepang sangat menekankan kepada fungsionalitas, ruang yang bersih, dan penggunaan bahan alami seperti kayu dan bamboo.

Elemen Zen dalam desain Jepang berfokus pada menciptakan ruang yang tenang dan damai, dengan tata letak yang rapid an ruang yang tidak terlalu penuh. Tujuan utamanya adalah menciptakan harmoni dan keseimbangan, serta membantu Rekan Sense merasa lebih terhubung dengan alam.

APA ITU JAPANDI?

Japandi adalah gabungan harmonis dari minimalisme Skandinavia dan kesederhanaan fungsional Jepang. Gaya ini menggabungkan aspek terbaik dari kedua desain: kehangatan dan kenyamanan dari gaya Skandinavia, serta ketenangan dan kesederhanaan dari desain Jepang.

Hasilnya adalah gaya yang menghadirkan suasana yang bersih, elegan, dan ramah, tetapi juga sangat fungsional. Japandi memadukan estetika dan kenyamanan dengan cara yang tidak berlebihan. Setiap elemen didalam ruangan memiliki tujuan yang jelas, tanpa membebani ruang dengan dekorasi yang berlebihan.

doc: pinterest

KARAKTERISTIK GAYA JAPANDI

  • Fokus pada Fungsionalitas

Sama seperti Skandinavia dan Jepang, fungsionalitas adalah inti dari Japandi. Tidak ada ruang untuk barang-barang yang tidak berguna. Setiap elemen dekorasi atau furniture dipilih karena fungsinya, dan tidak ada yang bersifat dekoratif semata. Rak, meja, dan kursi dirancang dengan desain yang sederhana namun fungsional.

Contoh Spesifik: Sebuah meja kopi Japandi mungkin memiliki kompartmen tersembunyi untuk penyimpanan, atau kursi dengan desain minimalis namun ergonomis. Fungsionalitas selalu menjadi proritas utama.

doc: pinterest
  • Warna Netral dengan Sentuhan Warna Lembut

Warna netral seperti putih, abu-abu, dank rem mendominasi palet warna Japandi. Namun, untuk menambah kehangatan dan kenyamanan, warna-warna lembut sepeti hijau zaitun, coklat kayu, atau biru pastel sering ditambahkan sebagai aksen. Ini memberikan keseimbangan antara ruang yang cerah dan suasana yang menenangkan.

Contoh Spesifik: Sebuah ruang tamu Japandi mungkin memiliki dinding putih bersih dengan furniture kayu alami, dipadukan dengan karpet berwarna abu-abu lembut dan bantal hijau pastel untuk menciptakan kontras yang halus namun menenangkan.

doc: pinterest
  • Penggunaan Bahan Alami

Seperti dalam desain Jepang dan Skandinavia, bahan alami seperti kayu, bamboo, dan linen sangat umum digunakan dalam Japandi. Kayu seriing dipilih karena kehangatan dan kesederhanaannya, sementara linen digunakan untuk tekstil karena teksturnya yang lembut dan alami. Penggunaan bahan-bahan ini menciptakan suasana yang mengundang dan nyaman di ruang yang minimalis.

Contoh Spesifik: Sebuah ruang makan dengan meja kayu ek alami, kursi yang terbuat dari rotan, dan taplak meja linen berwarna krem menghadiran nuansa yang hangat dan natural dalam konsep Japandi.

doc: Pinterest
  • Dekorasi Sederhana, Namun Bermakna

Dekorasi dalam gaya Japandi sangat sederhana dan minimalis, namun memiliki makna yang mendalam. Tidak ada barang-barang yang tidak perlu; setiap elemen memiliki fungsi atau cerita tersendiri. Tanaman dalam pot, vas keramik, atau bahkan rak buku yang rapi adalah contoh dekorasi yang sering ditemui dalam gaya ini.

Contoh Spesifik: Sebuah vas keramik buatan tangan dari Jepang yang dipajang di sudut ruangan tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga mencerminkan prinsip wabi-sabi tentang menghargai kerajinan tangan dan keindahan yang tidak sempurna.

doc: pinterest
  • Ruang yang Terbuka dan Teratur

Kebersihan visual sangat penting dalam desain Japandi. Tata letak ruang yang terbuka dan penyimpanan yang terorganisir membantu menjaga ketenangan dan keteraturan. Rak terbuka dengan sedikit barang, lemari tersembunyi, dan tata ruang yang mengalir tanpa banyak sekat, menciptakan perasaan yang luas dan tenang.

Contoh Spesifik: Dapur Japandi mungkin memiliki rak terbuka yang diisi dengan barang-barang esensial seperti peralatan dapur kayu dan keramik, dengan penyimpanan tersembunyi untuk barang-barang lainnya, menciptakan ruang yang bersih dan tidak berantakan.

MENGAPA JAPANDI POPULER DI INDONESIA?

  • Cocok untuk Ruang yang Kecil

Di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, dimana hunian sering kali memiliki ukuran yang terbatas, Japandi adalah solusi yang ideal untuk permasalahan ini. Gaya ini memaksimalkan penggunaan ruang tanpa membuatnya terasa sempit. Dengan furniture yang fungsional dan ruang yang terbuka, bahkan apartemen kecil bisa terasa luas dan nyaman.

  • Menciptakan Ketenangan di Tengah Kesibukan

Hidup di kota besar bisa sangat menegangkan, dan banyak orang mencari cara untuk menciptakan Oasis ketenangan di rumah mereka. Japandi menawarkan solusi dengan menciptakan ruang yang tenang, rapim dan tidak berlebihan. Dengan kesederhanaannya, gaya ini membantu menciptakan suasana yang lebih damai dan menenangkan setelah hari yang sibuk.

  • Menghadirkan Keindahan Alami di Rumah

Di Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alam seperti kayu dan bamboo, gaya Japandi dapat dengan mudah diterapkan. Penggunaan bahan-bahan alami ini tidak hanya estetis tetapi juga berkelanjutan. Gaya ini menghargai kualitas material dan craftsmanship, yang sangat selaras dengan prinsip-prinsip desain ramah lingkungan yang semakin diminati saat ini.

MASA DEPAN JAPANDI: TREN YANG TETAP BERLANJUT

Gaya Japandi tidak hanya sebuah tren sesaat. Dengan fokusnya pada kesederhanaan, fungsionalitas, dan juga keindahan yang alami, gaya ini sangat cocok untuk kehidupan modern yang membutuhkan ruang yang efisien namun tetap indah. Di Indonesia, dimana kehdiupan perkotaan semakin padat dan ramai, orang-orang akan mencari ketenangan di rumah mereka, Japandi menjadi solusi yang relevan dan tahan lama.

Dengan Japandi, Rekan Sense tidak hanya mendekorasi rumah, tetapi juga menciptakan ruang yang mendukung kesejahteraan, ketenangan, dan keindahan yang sederhana. Gaya ini adalah perpaduan terbaik antara budaya Jepang dan Skandinavia, membawa elemen-elemen terbaik dari keduanya ke dalam rumah Rekan Sense, untuk kehidupan yang lebih tenang, fungsional, dan nyaman.

RENOVASI VS BANGUN RUMAH BARU: MANA YANG LEBIH WORTH IT?

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi sama MinSense di Kabar Sense nih! Jadi di Kabar Sense yang sebelumnya MinSense ada menulis tentang bagaimana cara membuat Septic Tank untuk rumah Rekan Sense semua. Sekarang MinSense akan menulis tentang perbandingan antara Renovasi Rumah atau Bangun Rumah Baru, yang mana yang lebih murah? Yang lebih menguntungkan? Dan yang pasti yang lebih Worth It kalau kata-kata anak jaman sekarang!

doc: Sense Isle Studio

Ketika ingin memiliki rumah impian, Rekan Sense mungkin bertanya-tanya: lebih baik membangun rumah dari awal atau merenovasi rumah yang sudah ada yaa? Pertanyaan ini sering muncul, karena masing-masing pilihan memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri, terutama dari segi biaya. Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Renovasi: Biaya Lebih Terjangkau, Tapi Ada Tantangannya!

Renovasi rumah biasanya lebih murah jika hanya memperbaiki atau menambah bagian tertentu. Misalnya, memperbaiki kamar mandi, menambah ruang tamu, atau mengganti atap. Anda tidak perlu merobohkan seluruh bangunan, sehingga biayanya lebih hemat.

Tapi, hati-hati! Renovasi juga bisa menjadi mahal, tergantung pada kondisi rumah lama. Jika struktur rumah seperti fondasi atau saluran air sudah rusak, biaya perbaikannya bisa sangat tinggi. Bahkan, terkadang renovasi besar bisa mendekati biaya membangun rumah baru. Misalnya, jika Rekan Sense ingin mengubah tata letak seluruh ruangan atau menambah lantai, biayanya bisa melonjak!

Bangun Rumah dari Awal: Lebih Mahal, Tapi Lebih Terencana

Membangun rumah dari nol memang terlihat lebih mahal. Anda harus mulai dari tahap awal seperti membeli lahan, membayar desain arsitektur, dan menyiapkan material bangunan. Namun, ada satu keuntungan besar: Rekan Sense bisa merencanakan semuanya sejak awal.

Ketika membangun rumah baru, Rekan Sense punya kebebasan penuh untuk memilih desain, bahan bangunan, hingga tata letak ruangan sesuai keinginan. Tidak ada batasan dari bangunan lama yang harus dipertahankan. Bahkan, biaya bisa lebih terkendali karena sejak awal Rekan Sense tahu apa saja yang harus dibeli dan dipersiapkan.

doc: Sense Isle Studio

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Biaya?z

  • Kondisi Bangunan Lama: Jika bangunan lama masih kuat dan hanya perlu sedikit perbaikan, renovasi bisa lebih murah. Tapi, jika banyak kerusakan, renovasi besar bisa menjadi beban biaya yang besar.
  • Lokasi: Biaya tenaga kerja dan material bisa berbeda-beda tergantung lokasi proyek Rekan Sense. Di kota besar, harga bisa jauh lebih mahal dibandingkan daerah pedesaan.
  • Desain dan Material: Baik renovasi maupun membangun dari awal, semakin mewah atau rumit desain dan material yang digunakan, semakin tinggi biayanya.
  • Ukuran Proyek: Renovasi kecil jelas lebih hemat disbanding membangun rumah baru. Tapi renovasi besar bisa mendekati bahkan melebihi biaya pembangunan baru, terutama jika melibatkan banyak perubahan structural.

Kapan Sebaiknya Renovasi dan Kapan Bangun dari Awal?

  • Renovasi cocok jika rumah Rekan Sense masih dalam kondisi baik dan Rekan Sense hanya ingin memperbaiki atau menambah bagian kecil saja. Ini juga pilihan tepat jika Rekan Sense ingin mempertahankan nuansa bangunan lama yang memiliki nilai sentimental.
  • Bangun rumah baru menjadi pilihan terbaik jika perubahan yang diinginkan sangat besar, seperti mengubah tata letak keseluruhan, atau jika rumah lama sudah tidak layak huni. Dengan membagun dari awal, Rekan Sense bisa memiliki kendali penuh atas hasil akhir sesuai impian Rekan Sense.

Kesimpulan

Pada akhirnya, baik renovasi maupun membangun rumah dari awal memiliki kelebihan masing-masing. Renovasi bisa lebih murah untuk perubahan kecil, tetapi jika kerusakan besar atau kebutuhan perubahan sangat banyak, membangun rumah dari awal bisa lebih efisien dan sesuai keinginan Rekan Sense. Yang terpenting, perencanaan yang matang dan pemilihan material yang tepat adalah kunci utama dalam mengelola biaya agar tidak membengkak.

Sekarang, sudah lebih jelas kan mana yang lebih cocok untuk proyek rumah Rekan Sense? Jadi tunggu apalagi, desain rumah impian kalian dengan Sense Isle Studio

Feel A Better Living with Sense Isle Studio.

KEKUATAN MINIMALISME VS MAKSIMALISME: GAYA MANA YANG COCOK UNTUK REKAN SENSE?

Halo Rekan Sense semua! Apa kabar semuanya? Semoga sukses dan sehat selalu ya! Di Kabar Sense kali ini MinSense mau bahas soal Minimalisme vs Maksimalisme. Mungkin dari kalian masih bingung ya apa maksud dari Minimalisme dan Maksimalisme ini? Yauda yuk kita bahas bersama ya!

Dalam dunia desain interior, ada dua tren yang bertolak belakang namun sama-sama kuat –Minimalisme dan Maksimalisme. Minimalisme mengajak kita untuk lebih sedikit, yang dimana mengajak kita untuk berfokus kepada esensi dan kesederhanaan dari suatu karya, sementara Maksimalisme adalah kebalikannya yang dimana merayakan lebih banyak yang menonjolkan warna, ekspresi, dan kepribadian dari suatu karya.

Kira-kira, gaya mana yang lebih cocok untuk Rekan Sense? Yuk, kita bahas lebih dalam kedua gaya ini dan bagaimana Rekan Sense bisa menerapkannya di rumah!

doc: Sense Isle Studio

Minimalisme: Beauty in Simplicity

“Less is more” adalah prinsip utama minimalisme. Gaya ini focus pada kesederhanaan dan kebersihan, dimana ruang tanpa banyak dekorasi memberikan rasa tenang dan nyaman. Setiap elemen dalam ruangan memiliki fungsi yang jelas dan tidak ada yang berlebihan.

Ciri-ciri Minimalisme:

  • Palet Warna Netral: Warna-warna lembut seperti putih, abu-abu, dan beige mendominasi, menciptakan suasana yang tenang dan timeless.
  • Garis Bersih & Bentuk Sederhana: Desain minimalis menekankan garis lurus, permukaan halus, dan bentuk-bentuk geometris yang simple.
  • Desain Fungsional: Setiap elemen dalam ruangan punya fungsi penting, lebih focus pada kualitas daripada kuantitas
  • Ruang Terbuka: Ruang kosong menjadi elemen utama, memberi kesan lega dan lapang.
  • Cahaya Alami: Cahaya alami dimaksimalkan untuk memperkuat kesan keterbukaan dan kebersihan.
doc: pinterest

Kenapa Memilih Minimalisme?

Minimalisme cocok untuk Rekan Sense yang:

  • Menginginkan lingkungan yang tenang.
  • Menyukai estetika modern yang bersih dan simple.
  • Ingin hidup dengan focus pada hal-hal yang esensial.

Cara Menerapkan Minimalisme di Rumah:

  • Bersihkan dan Rapihkan: Mulailah dengan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan. Pertahankan hanya yang benar-benar penting atau yang benar-benar disukai.
  • Pilih Kualitas: Investasikan pada barang yang berkualitas tinggi dan tahan lama.
  • Mainkan Tekstur: Karena warnanya netral, gunakan tekstur berbeda seperti linen, kayu, atau beton untuk menambah estetika ke dalam rumah Rekan Sense.
doc: pinterest

MAKSIMALISME: THE MORE, THE MERRIER

Jika minimalisme tentang keterbatasan, maksimalisme adalah tentang kemewahan. Gaya ini merayakan kepribadian dan kreativitas, dengan menggunakan warna-warna mencolok, furniture eklektik, dan dekorasi yang penuh cerita. Maksimalisme tidak takut untuk menampilkan banyak elemen sekaligus, semuanya berpadu dengan harmoni.

Ciri-ciri Maksimalisme:

  • Warna dan Pola yang Berani: Warna-warna kaya seperti biru safir atau merah marun, dan pola yang unik seperti bunga atau garis-garis, seringkali bercampur dalam satu ruangan.
  • Dekorasi Eklektik: Campuran gaya, era, dan objek yang berbeda menjadi satu. Kamu bisa melihat barang vintage disandingkan dengan furniture modern.
  • Banyak Layering: Dalam maksimalisme, lebih banyak lapisan berarti lebih baik. Misalnya, tumpukan bantal di sofa atau berbagai karya seni di satu dinding.
  • Ekspresi Pribadi: Rumah menjadi cerminan kepribadianmu. Koleksi pribadi, barang-barang antik, atau souvenir perjalanan bisa dipajang dengan bangga.
  • Fokus pada Elemen Statement: Setiap ruangan membutuhkan focus yang mencuri perhatian, seperti lampu gantung besar, dinding galeri, atau furniture dengan warna mencolok.
doc: pinterest

Kenapa Memilih Maksimalisme?

Maksimalisme cocok bagi Rekan Sense yang:

  • Menyukai desain yang penuh warna dan cerita
  • Tidak takut bereksperimen dengan pola dan tekstur
  • Ingin rumah mencerminkan kepribadian dan kenangan

Cara Menerapkan Maksimalisme di Rumah:

  • Mulai dengan Warna yang Berani (Bold): Pilih warna dasar yang mencolok atau wallpaper bermotif sebagai fondasi ruangan.
  • Campurkan Gaya: Jangan takut mencampurkan berbagai gaya dan tekstur. Gabungkan barang vintage dengan furniture modern untuk hasil yang unik.
  • Seleksi dengan Cermat: Meski penuh, maksimalisme tetap memerlukan setting yang sudah terseleksi. Pilih barang-barang yang bermakna dan pastikan setiap barang menambah cerita dalam ruangan.
  • Bermain dengan Skala: Pikirkan tentang skala besar, seperti karya seni besar atau cermin ornament yang dramatis. Elemen statement sangat penting untuk menciptakan dampak visual.
doc: pinterest

GABUNGAN KEDUANYA: MINIMALISME DENGAN SENTUHAN MAKSIMALISME

            Tidak harus memilih salah satu. Kamu bisa menggabungkan elemen dari minimalisme dan maksimalisme untuk menciptakan keseimbangan yang unik. Misalnya:

  • Dasar Minimalis, Aksen Maksimalis: Tetap gunakan fondasi netral dan sederhana, namun tambahkan aksen maksimalis seperti bantal warna-warni, karpet bermotif, atau dinding galeri.
  • Palet Maksimalis, Furnitur Minimalis: Gunakan palet warna berani (bold) dan motif pada dinding, namun tetap pilih furniture yang fungsional dan minimalis untuk menyeimbangkan tampilan.
doc: pinterest

Kesimpulan: Gaya Mana Yang Cocok untuk Rekan Sense?

Pada akhirnya, minimalisme dan maksimalisme sama-sama punya keunikan. Pilihan tergantu kepada personality, lifestyle, dan what makes you comfortable at home. Minimalisme menawarkan ketenangan dan kesederhanaan, sedangkan maksimalisme memberikan ekspresi dan kehidupan. Atau, mungkin Rekan Sense lebih tertarik untuk menggabungkannya keduanya?

Jadi, sudah siap memilih antara kesederhanaan minimalis atau dunia penuh warna ala maksimalis? Let your house reflect who you are!

Feel A Better Living with Sense Isle Studio.

ESTETIKA DARI RESTORASI & RENOVASI BANGUNAN TUA

Halo Rekan Sense semua! Gimana kabarnya nih?? Semoga sehat selalu dan bahagia selalu yah! Sebentar lagi kan kita semua sebagai Bangsa Indonesia akan merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke-79, MinSense jadi kepikiran nih untuk tema Kabar Sense kali ini kita nostalgia dikit. Sebelumnya kan Kabar Sense kebanyakan ngobrolin soal masa depan nah sekarang yuk kita bahas soal Restorasi & Renovasi Bangunan Tua. Seperti Rekan Sense ketahui meskipun Bangsa kita itu mau berumur 79 Tahun tetapi kita itu sebenarnya peradaban yang sudah ada sejak lama dengan budaya budaya yang beragam. Banyak sekali gedung-gedung/bangunan tua disekitar kita yang dimana bisa kita restorasi dan direnovasi agar menjadi lebih menarik. Bagi Rekan Sense yang mau buka FnB, eatery, restaurant atau kafe harus baca Kabar Sense ini yaa. Yuk kita bahas!

doc: pinterest

Bangunan tua memiliki pesona tersendiri. Dengan detail arsitektur yang khas, material berkualitas, dan sejarah panjang yang tersimpan di balik dindingnya, bangunan-bangunan ini menawarkan kesempatan unik untuk menghidupkan kembali keindahan masa lalu. Namun, restorasi dan renovasi bangunan tua tidaklah sederhana. Proses ini memerlukan perhatian terhadap detail, pemahaman tentang sejarah, dan kreativitas untuk menciptakan ruang yang sesuai dengan kebutuhan modern tanpa menghilangkan karakter aslinya.

doc: pinterest

MENGHARGAI SEJARAH

Setiap bangunan tua punya cerita yang unik. Sebelum memulai restorasi atau renovasi, penting untuk memahami sejarah bangunan tersebut. Ini bisa mencakup penelitian tentang gaya arsitektur, siapa yang merancangnya, dan bagaiman bangunan itu digunakan pada awalnya. Dengan memahami sejarah ini, kita bisa membuat keputusan yang lebih baik tentang elemen-elemen mana yang harus dipertahankan, diperbaiki, atau diubah.

Memahami latar belakang bangunan membantu menajaga esensi asli sambil menambahkan elemen modern yang sesuai. Misalnya, jika bangunan memiliki jendela atau pintu yang khas, kita bisa mempertahankan atau memperbaikinya agar tetap terlihat seperti aslinya, sekaligus memastikan bangunan tetap fungsional dan nyaman untuk digunakan saat ini.

doc: pinterest

MENGINTEGRASIKAN DESAIN MODERN

Ketika merestorasi bangunan tua, penting untuk tetap menjaga karakter aslinya. Namun, agar bangunan tersebut nyaman dan fungsional untuk digunakan saat ini, perlu juga menambahkan elemen desain modern. Misalnya, memasang AC (Air Conditioner), memperbarui instalasi listrik, menggunakan lighting yang modern dan terang agar pelanggan merasa nyaman dan modern, atau mengatur ulang tata letak ruangan agar lebih sesuai dengan kebutuhan masa kini.

Saat menambahkan elemen-elemen modern, kita perlu memastikan bahwa perubahan ini tetap harmonis dengan bagian-bagian asli bangunan. Desain yang baik harus bisa memadukan elemen lama dan baru tanpa menciptakan benturan visual. Contoh yang umum adalah menggunakan bahan-bahan modern seperti baja tahan karat di dapur, namun tetap mempertahankan dinding bata ekspos yang asli, menciptakan perpaduan yang menarik antara klasik dan kontemporer.

doc: pinterest

PERIZINAN DAN PERATURAN

Restorasi bangunan tua seringkali memerlukan izin khusus yang lebih rumit dibandingkan dengan proyek pembangunan baru. Banyak bangunan tua terdaftar sebagai cagar budaya atau berada di area konsevasi, sehingga ada aturan ketat tentang apa yang boleh dan tidak boleh dirubah.

Sebelum memulai proyek restorasi, penting untuk memahami semua peraturan yang berlaku. Pastikan Rekan Sense mendapatkan izin yang diperlukan dari pihak berwenang. Ini membantu memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan hukum dan melindungi nilai historis bangunan.

doc: pinterest

MENGATASI TANTANGAN STRUKTURAL

Bangunan tua sering mengalami masalah structural, seperti pondasi yang retak, dinding miring, atau atap bocor. Sebelum memulai renovasi, penting untuk mengecek kondisi structural bangunan secara menyeluruh. Ini biasanya melibatkan pemeriksaan oleh insinyur structural atau ahli restorasi untuk memastikan bangunan tetap aman dan stabil. Dengan cara ini, Rekan Sense bisa mengatasi masalah structural dengan tepat dan memastikan bahwa renovasi tidak merusak keseluruhan bangunan.

doc: pinterest

NILAI TAMBAH DARI RESTORASI

Meskipun restorasi bangunan tua bisa memerlukan biaya yang besar, seringkali hasilnya memuaskan. Bangunan yang telah dipulihkan dengan baik tidak hanya memberikan keindahan dan karakter yang sulit ditemukan dalam bangunan baru, tetapi juga dapat meningkatkan nilai property secara signifikan. Selain itu, ada kepuasan tersendiri dalam melestarikan sepotong sejarah dan menciptakan ruang yang unik dan personal. Proses ini memungkinkan Rekan Sense untuk menggabungkan nilai sejarah dengan kenyamanan modern, menjadikannya investasi yang berharga baik dari segi estetika maupun investasi jangka panjang.

doc: pinterest

CONTOH PROYEK RESTORASI YANG BERHASIL

doc: pinterest
doc: pinterest
doc: google

KESIMPULAN

Restorasi dan renovasi bangunan tua adalah proyek yang menantan, tetapi juga sangat memuaskan. Dengan menghargai sejarah, mempertahankan elemen asli, dan mengintegrasikan desain modern, kita bisa menghidupkan kembali keindahan masa lalu sambil menciptakan ruang yang relevan dan fungsional di masa kini. Bangunan tua yang dipulihkan dengan baik tidak hanya menjadi tempat tinggal atau bisnis yang indah, tetapi juga menjadi bagian penting dari warisan budaya yang bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Jadi bagaimana nih Rekan Sense? Menarik kan! Kalau kalian sendiri lebih memilih untuk bangun bangunan modern baru atau mencoba restorasi & renovasi bangunan tua nih? Tinggalin pendapat kalian di kolom komentar ya! Sampai jumpa di Kabar Sense selanjutnya Rekan Sense!

MEMPERCANTIK DINDING DENGAN WALL PANEL

Sudah bosan dengan dinding rumah yang biasa biasa saja, waktunya untuk mendekorasi dinding rumah Anda agar terlihat cantik. Salah satu material yang lagi viral saat ini untuk mendekorasi dinding rumah ada Wall panel. Wall panel adalah material dinding yang dipasang di atas dinding yang ada untuk memberikan lapisan pelindung dan estetika tambahan. Mereka penting dalam dekorasi interior karena dapat mengubah tampilan ruangan dengan cepat, memberikan sentuhan personal, serta memiliki beragam kelebihan dalam hal estetika, isolasi, dan fungsionalitas.

            Berbagai macam dekorasi wall panel yang dapat digunakan yaitu :

  • Panel Kayu : Kayu biasanya menjadi pilihan favorit untuk nuansa klasik dan elegan dalam ruangan. Karakteristik panel kayu memberikan sentuhan lembut, hangat dan nyaman bagi penghuninya. Perlu diingat bahwa pemilihan jenis kayu yang tepat dan perawatan yang baik dapat membuat panel kayu tahan lama dan indah.
doc: pinterest
  • Panel PVC : Panel PVC memiliki kemudahan pemasangan yang dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan ahli. Panel PVC tahan air serta tahan lama terhadap suhu ekstrem dan resiko penyusutan pada suhu tinggi.
doc: pinterest
  • Wall Moulding : Menghias dinding dengan cara moulding yaitu Teknik mencetak menggunakan bahan semen, gypsum, kayu, atau logam. Wall moulding kebanyakan ditemui pada rumah bergaya klasik maupun minimalis.
doc: pinterest
  • Panel HPL : Panel dinding HPL ( High Pressure Laminate ) adalah produk laminasi yang digunakan sebagai bahan permukaan furniture atau panel dinding. Menggunakan dinding pelapis HPL lebih tahan goresan, benturan, panas dan tahan lama. Pemilihan warna-warnanya lebih banyak dan bervariasi.
doc: pinterest
  • Panel Kaca/ Cermin : Kaca cermin merupakan material yang banyak disukai untuk ditempelkan pada dinding, selain memberikan kesan luas cermin juga membuat ruangan jadi lebih clean dan elegan. Pilih jenis kaca cermin polos atau kaca cermin polos. Ada juga kaca hairline glass, kaca buram tergantung desain yang digunakan seperti apa.
doc: pinterest

DESAIN INTERIOR KLINIK DOKTER GIGI ( DENTAL CLINIC )

            Mendesain klinik dokter gigi menjadi tantangan tersendiri karena stereotype masyarakat sudah menilai bahwa klinik dokter gigi akan menyeramkan dengan suara alat yang bikin resah dan tidak nyaman. Maka seorang desainer interior harus melihat beberapa hal ketika mendesain klinik praktek dokter gigi. Hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah

  1. Layout/ Denah : Pengaturan ruangan-ruangan yang dibutuhkan serta disesuaikan dengan arah pandangan/ view.
  2. Lantai : Pilih lantai yang tidak mudah licin serta mudah ketika dokter dan pasien banyak aktifitas
  3. Warna : Pemilihan warna-warnah cat dinding cerah sangat mempengaruhi emosi dan suasana hati.
  4. Pencahayaan : Pilih kaca jendela yang besar agar Cahaya yang masuk lebih banyak, atau bisa main menggunakan lampu downlight LED. Bisa menggunakan lampu LED 10 watt dan diletakkan merata setiap ruangan.
  5. Penghawaan :  Penghawaan bisa menggunakan AC, bisa AC Split atau AC Sentral
  6. Privasi : Penting bagi pasien yang baru pulih dari prosedur traumatis atau menerima perawatan yang tidak nyaman untuk merasa nyaman dengan ruang untuk diri mereka sendiri. Utamakan ruangan privasi agar pasien merasa nyaman.
  7. Furniture : Pemilihan furniture juga penting pemilihan warna finishing yang cerah dan juga sudutan furniture yang tumpul.
doc. pinterest