PENGARUH SKANDINAVIA DAN GAYA JAPANDI: KESEIMBANGAN MINIMALIS UNTUK RUANG YANG FUNGSIONAL DAN KENYAMANAN

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi nih sama MinSense di Kabar Sense! Bagaimana kabarnya semua? MinSense harap kalian semua sehat dan sukses selalu ya! Di Kabar Sense yang sebelumnya MinSense ada membahas tentang Arsitektur Desain Biophilic. Nah, hari ini MinSense mau membahas tentang gaya arsitektur lagi nih Rekan Sense! Yaitu Desain Skandinavia dan Desain Japandi! Sebelumnya MinSense pernah membahas secara singkat tentang gaya desain ini. Sekarang, yuk kita coba bahas secara mendalam tentang Gaya Desain Skandinavia dan Gaya Desain Japandi!

Seperti yang Rekan Sense ketahui bahwa gaya desain interior terus berkembang, tetapi ada satu gaya desain yang semakin popular tidak hanya di Indonesia namun juga di Dunia, yaitu Japandi. Gaya desain merupakan perpaduan sempurna antara estetika Skandinavia yang sederhana dengan sentuhan Zen Jepang yang menenangkan. Kombinasi dua budaya ini menghasilkan ruang yang minimalis, fungsional, dan menenangkan. Menawarkan kenyamanan yang ideal di tengah hiruk-pikuk kehiduan modern.

doc: Sense Isle Studio

Mari kita bahas lebih dalam tentang bagaimana pengaruh Skandinavia dan Jepang bersatu dalam Japandi, dan mengapa gaya ini semakin digemari.

ASAL USUL GAYA SKANDINAVIA

Sebelum kita memahami Japandi, penting untuk mengenal dulu gaya Skandinavia. Gaya desain ini berasal dari Negara-negara Nordik Seperti Swedia, Denmark, dan Norwegia. Karakteristik utama dari gaya Skandinavia adalah kesederhanaan, fungsional, dan penggunaan bahan alami. Gaya Skandinavia sering menggunakan palet warna netral seperti putih, abu-abu, dank rem untuk menciptakan kesan bersih dan terang.

Natural Lighting juga merupakan elemen penting karena Negara-negara Nordik mengalami musim dingin yang panjang dan minimnya sinar matahari. Oleh karena itu, desain Skandinavia berfokus pada cara memaksimalkan cahaya alami untuk menciptakan ruang yang cerah dan hangat, meskipun dalam suasana yang dingin.

doc: Pinterest

FILOSOFI MINIMALIS JEPANG

Di sisi lain, gaya desain Jepang memiliki filosofi yang mendalam dalam hal kesederhanaan dan keteraturan. Di Jepang, ada konsep yang dikenal sebagai wabi-sabi, yaitu apresiasi terhadap ketidaksempurnaan dan keindahan yang sederhana. Desain Interior Jepang sangat menekankan kepada fungsionalitas, ruang yang bersih, dan penggunaan bahan alami seperti kayu dan bamboo.

Elemen Zen dalam desain Jepang berfokus pada menciptakan ruang yang tenang dan damai, dengan tata letak yang rapid an ruang yang tidak terlalu penuh. Tujuan utamanya adalah menciptakan harmoni dan keseimbangan, serta membantu Rekan Sense merasa lebih terhubung dengan alam.

APA ITU JAPANDI?

Japandi adalah gabungan harmonis dari minimalisme Skandinavia dan kesederhanaan fungsional Jepang. Gaya ini menggabungkan aspek terbaik dari kedua desain: kehangatan dan kenyamanan dari gaya Skandinavia, serta ketenangan dan kesederhanaan dari desain Jepang.

Hasilnya adalah gaya yang menghadirkan suasana yang bersih, elegan, dan ramah, tetapi juga sangat fungsional. Japandi memadukan estetika dan kenyamanan dengan cara yang tidak berlebihan. Setiap elemen didalam ruangan memiliki tujuan yang jelas, tanpa membebani ruang dengan dekorasi yang berlebihan.

doc: pinterest

KARAKTERISTIK GAYA JAPANDI

  • Fokus pada Fungsionalitas

Sama seperti Skandinavia dan Jepang, fungsionalitas adalah inti dari Japandi. Tidak ada ruang untuk barang-barang yang tidak berguna. Setiap elemen dekorasi atau furniture dipilih karena fungsinya, dan tidak ada yang bersifat dekoratif semata. Rak, meja, dan kursi dirancang dengan desain yang sederhana namun fungsional.

Contoh Spesifik: Sebuah meja kopi Japandi mungkin memiliki kompartmen tersembunyi untuk penyimpanan, atau kursi dengan desain minimalis namun ergonomis. Fungsionalitas selalu menjadi proritas utama.

doc: pinterest
  • Warna Netral dengan Sentuhan Warna Lembut

Warna netral seperti putih, abu-abu, dank rem mendominasi palet warna Japandi. Namun, untuk menambah kehangatan dan kenyamanan, warna-warna lembut sepeti hijau zaitun, coklat kayu, atau biru pastel sering ditambahkan sebagai aksen. Ini memberikan keseimbangan antara ruang yang cerah dan suasana yang menenangkan.

Contoh Spesifik: Sebuah ruang tamu Japandi mungkin memiliki dinding putih bersih dengan furniture kayu alami, dipadukan dengan karpet berwarna abu-abu lembut dan bantal hijau pastel untuk menciptakan kontras yang halus namun menenangkan.

doc: pinterest
  • Penggunaan Bahan Alami

Seperti dalam desain Jepang dan Skandinavia, bahan alami seperti kayu, bamboo, dan linen sangat umum digunakan dalam Japandi. Kayu seriing dipilih karena kehangatan dan kesederhanaannya, sementara linen digunakan untuk tekstil karena teksturnya yang lembut dan alami. Penggunaan bahan-bahan ini menciptakan suasana yang mengundang dan nyaman di ruang yang minimalis.

Contoh Spesifik: Sebuah ruang makan dengan meja kayu ek alami, kursi yang terbuat dari rotan, dan taplak meja linen berwarna krem menghadiran nuansa yang hangat dan natural dalam konsep Japandi.

doc: Pinterest
  • Dekorasi Sederhana, Namun Bermakna

Dekorasi dalam gaya Japandi sangat sederhana dan minimalis, namun memiliki makna yang mendalam. Tidak ada barang-barang yang tidak perlu; setiap elemen memiliki fungsi atau cerita tersendiri. Tanaman dalam pot, vas keramik, atau bahkan rak buku yang rapi adalah contoh dekorasi yang sering ditemui dalam gaya ini.

Contoh Spesifik: Sebuah vas keramik buatan tangan dari Jepang yang dipajang di sudut ruangan tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga mencerminkan prinsip wabi-sabi tentang menghargai kerajinan tangan dan keindahan yang tidak sempurna.

doc: pinterest
  • Ruang yang Terbuka dan Teratur

Kebersihan visual sangat penting dalam desain Japandi. Tata letak ruang yang terbuka dan penyimpanan yang terorganisir membantu menjaga ketenangan dan keteraturan. Rak terbuka dengan sedikit barang, lemari tersembunyi, dan tata ruang yang mengalir tanpa banyak sekat, menciptakan perasaan yang luas dan tenang.

Contoh Spesifik: Dapur Japandi mungkin memiliki rak terbuka yang diisi dengan barang-barang esensial seperti peralatan dapur kayu dan keramik, dengan penyimpanan tersembunyi untuk barang-barang lainnya, menciptakan ruang yang bersih dan tidak berantakan.

MENGAPA JAPANDI POPULER DI INDONESIA?

  • Cocok untuk Ruang yang Kecil

Di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, dimana hunian sering kali memiliki ukuran yang terbatas, Japandi adalah solusi yang ideal untuk permasalahan ini. Gaya ini memaksimalkan penggunaan ruang tanpa membuatnya terasa sempit. Dengan furniture yang fungsional dan ruang yang terbuka, bahkan apartemen kecil bisa terasa luas dan nyaman.

  • Menciptakan Ketenangan di Tengah Kesibukan

Hidup di kota besar bisa sangat menegangkan, dan banyak orang mencari cara untuk menciptakan Oasis ketenangan di rumah mereka. Japandi menawarkan solusi dengan menciptakan ruang yang tenang, rapim dan tidak berlebihan. Dengan kesederhanaannya, gaya ini membantu menciptakan suasana yang lebih damai dan menenangkan setelah hari yang sibuk.

  • Menghadirkan Keindahan Alami di Rumah

Di Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alam seperti kayu dan bamboo, gaya Japandi dapat dengan mudah diterapkan. Penggunaan bahan-bahan alami ini tidak hanya estetis tetapi juga berkelanjutan. Gaya ini menghargai kualitas material dan craftsmanship, yang sangat selaras dengan prinsip-prinsip desain ramah lingkungan yang semakin diminati saat ini.

MASA DEPAN JAPANDI: TREN YANG TETAP BERLANJUT

Gaya Japandi tidak hanya sebuah tren sesaat. Dengan fokusnya pada kesederhanaan, fungsionalitas, dan juga keindahan yang alami, gaya ini sangat cocok untuk kehidupan modern yang membutuhkan ruang yang efisien namun tetap indah. Di Indonesia, dimana kehdiupan perkotaan semakin padat dan ramai, orang-orang akan mencari ketenangan di rumah mereka, Japandi menjadi solusi yang relevan dan tahan lama.

Dengan Japandi, Rekan Sense tidak hanya mendekorasi rumah, tetapi juga menciptakan ruang yang mendukung kesejahteraan, ketenangan, dan keindahan yang sederhana. Gaya ini adalah perpaduan terbaik antara budaya Jepang dan Skandinavia, membawa elemen-elemen terbaik dari keduanya ke dalam rumah Rekan Sense, untuk kehidupan yang lebih tenang, fungsional, dan nyaman.

Desain Biophilic: Menyatukan Alam dan Arsitektur untuk Kehidupan yang Lebih Sehat dan Bahagia.

Dalam dunia Arsitektur dan Desain Interior, istilah Biophilic Design sedang menjadi sorotan. Ini bukan sekadar tren visual, tetapi merupakan sebuah filosofi yang berakar pada kebutuhan manusia untuk terhubung dengan alam. Desain Biophilic membawa kita kembali ke esensi hidup, ke hubungan mendalam antara ruang buatan dan dunia alami, menghadirkan harmoni yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Di Indonesia, konsep ini mulai mendapat tempat, terutama di kota-kota besar dimana akses ke alam sering kali terbatas.

doc: Pinterest

Apa itu Desain Biophilic?

Desain Biophilic adalah pendekatan Arsitektur dan Desain yang bertujuan untuk mengintegrasikan elemen-elemen alam ke dalam lingkungan buatan. Filosofi ini didasarkan pada Biophilia, konsep yang diperkenalkan oleh ahli biologi Edward O. Wilson pada 1980-an, yang menyatakan bahwa manusia secara naluriah memiliki hubungan emosional dengan alam. Dalam desain, biophilic mencakup elemen-elemen seperti cahaya alami, tanaman, air, tekstur alami, serta pandangan langsung ke landscape alam.

Contoh Spesifik: Dalam proyek kantor di Jakarta yang menerapkan konsep biophilic, tanaman indoor dan cahaya alami telah terbukti membantu mengurangi tingkat stress karyawan serta meningkatkan keterlibatan dan kepuasan kerja. Dengan lebih banyak ruang hijau dan material alami, karyawan merasa lebih rileks dan nyaman, meskipun berada ditengah hiruk-pikuk kota Jakarta.

doc: Pinterest

Meningkatkan Kualitas Udara dan Kesehatan Fisik

Tanaman tidak hanya memberikan kesan estetika, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kualitas udara didalam ruangan. Mereka menyaring polutan dan menambahkan oksigen ke udara, membuat ruang lebih sehat. Di Indonesia, dimana polusi udar menjadi maslaah di kota-kota besar, penerapan elemen-elemen biophilic dapat menjadi solusi praktis untuk memperbaiki kualitas udara dalam ruangan, menciptakan tempat tinggal dan kerja yang lebih sehat.

Contoh Spesifik: Pada beberapa pusat perbelanjaan besar di Jakarta dan Surabaya, taman-taman indoor dan instalasi vertical hijau (Green Walls) tidak hanya mempercantik interior, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas udara. Ini juga memberikan tempat bagi pengunjung untuk beristirahat dan melepaskan diri dari kebisingan kota, menawarkan oasis kecil ditengah padatnya kawasan perkotaan.

doc: Pinterest

Menambah Konektivitas dengan Alam di Lingkungan Urban

Di kota-kota besar, orang sering kali kehilangan akses langsung ke alam. Desain Biophilic berusaha mengatasi keterbatasan ini dengan membawa elemen-elemen alam ke dalam bangunan. Ini bisa berupa jendela besar yang menawarkan pemandangan taman, air terjun kecil di lobi hotel, atau taman vertical yang memanjakan mata dengan hijau segar.

Contoh Spesifik: Rumah Cluster Alam Sutera di Tangerang menggabungkan unsur Biophilic dengan menyediakan taman-taman kecil di setiap rumah, ditambah dengan jalan setapak yang dikelilingi pepohonan rindang. Elemen-elemen ini menciptakan suasana yang lebih segar dan natural di area hunian, mengurangi kesan sempit dari lingkungan urban.

doc: Google

Elemen-Elemen Utama dalam Desain Biophilic

Pencahayaan Alami

Cahaya alami adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain Biophilic. Ini tidak hanya mencerahkan ruang tetapi juga meningkatkan suasana hati dan produktivitas. Desain yang cerdas dengan memaksimalkan jendela besar, skylight, atau pemanfaatan material transparan yang dapat memantulkan cahaya alami akan menciptakan ruang yang terasa hidup.

Tanaman dan Vegetasi

Penggunaan tanaman indoor atau taman vertical membawa nuansa alam langsung ke dalam ruang. Tanaman juga memberikan manfaatkesehatan dengan menyaring udara dan menciptakan suasana yang lebih segar. Di kantor atau rumah, keberadaan tanaman hijau menambah estetika sekaligus memberikan rasa tenang.

Contoh Spesifik: Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali adalah contoh luar biasa dari penerapan Desain Biophilic. Area Check-in hingga ruang tunggu dipenuhi oleh tanaman hijau, menciptakan suasana yang lebih relaks bagi para pengunjung. Elemen alami ini juga membantu menurunkan tingkat stress, yang biasanya tinggi di Bandara.

doc: Google

Air Sebagai Elemen Desain

Air adalah elemen alami yang kuat dan memberikan efek menenangkan. Penggunaan elemen air seperti kolam, air terjun mini atau bahkan aliran air dalam desain interior dapat menciptakan suara alami yang menenangkan dan menambah dimensi keindahan visual.

Contoh Spesifik: Beberapa hotel resort di Bali, seperti Ayana Resort, menampilkan elemen air yang menonjol, mulai dari kolam renang yang terintegrasi dengan landscape, hingga air terjun kecil di area spa. Elemen air ini menciptakan pengalaman sensoris yang lebih kaya, membuat pengunjung merasa benar-benar terhubung dengan alam di sekitarnya.

doc: Pinterest

Material Alami

Penggunaan material seperti kayu, batu, dan bamboo menghadirkan sentuhan alam ke dalam ruangan. Material ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan tekstur alami yang menyenangkan secara visual dan sentuhan.

Contoh Spesifik: Banyak kafe dan restoran di Yogyakarta dan Bandung yang mulai memanfaatkan desain biophilic dengan menonjolkan furniture kayu, lantai batu alam, dan dekorasi tanaman indoor. Konsep ini tidak hanya meningkatkan estetika tempat, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih hangat dan ramah bagi para pengunjung.

doc: Pinterest

Desain Biophilic di Indonesia: Mengapa ini Relevan?

Di Indonesia, dimana populasi urban terus tumbuh dan ruang hijau semakin terbatas, desain biophilic menjadi semakin relevan. Kota-kota seperti Jakarta dan Surabaya mengalami urbanisasi cepat, yang berarti lebih banyak gedung beton dan lebih sedikit ruang untuk taman dan alam. Desain Biophilic hadir sebagai solusi untuk mengembalikan elemen alam ke dalam kehidupan perkotaan.

Selain itu, budaya Indonesia yang sangat menghargai alam dan harmoni dengan lingkungan alam menjadikan konsep ini sangat sesuai. Baik di rumah, kantor, maupun ruang public, penerapan Desain Biophilic membantu menciptakan ruang yang sehat, indah, dan ramah lingkungan.

Dengan Desain Biophilic, kita bisa menciptakan ruang yang lebih dari sekadar tempat tinggal atau bekerja. Kita bisa merasakan kehadiran alam, bahkan di tengah kota yang sibuk. Inilah masa depan dimana arsitektur dan alam bersatu, memberikan kehidupan yang lebih baik dan lebih terhubung dengan dunia sekitar kita.

Bentuk Kurvilinear dan Organik dalam Arsitektur: Seni Membangun yang Mengalir dengan Alam

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi nih sama MinSense di Kabar Sense! Jadi di Kabar Sense yang sebelumnya MinSense membahas tentang Renovasi VS Membuat Rumah Baru. MinSense hari ini mau membahas tentang sesuatu yang baru nih Rekan Sense, yaitu, Bentuk Kurvilinear dan Organik dalam Arsitektur: Seni Membangun yang Mengalir dengan Alam. Apa yaa kira-kira Bentuk Kurvilinear itu? Yuk yang penasaran langsung simak bareng-bareng yaa!

Arsitektur Modern terus berkembang, dan salah satu tren yang paling menarik saat ini adalah penggunaan bentuk kurvilinear dan organic. Tren ini tidak hanya soal estetika, tetapi juga mencerminkan filosofi desain yang menghubungkan manusia dengan lingkungan secara lebih mendalam. Di Indonesia, penerapan bentuk-bentuk ini mulai terlihat dalam proyek-proyek arsitektur yang inovatif, terutama di kawasan wisata seperti Bali dan Lombok, serta pada proyek hunian urban yang semakin sadar akan pentingnya keseimbangan antara ruang buatan dan alam.

doc: pinterest

Apa yang Dimaksud dengan Bentuk Kurvilinear dan Organik?

Bentuk kurvilinear dalam arsitektur mengacu pada desain yang menampilkan garis-garis melengkung, alih-alih sudut tajam atau bentuk geometris kaku. Bentuk organic, di sisi lain, terinspirasi dari pola-pola yang ditemukan di alam, seperti bentuk ombak, aliran angina, atau lekukan bebatuan.

Di Indonesia, dimana alam memainkan peran besar dalam budaya dan kehidupan sehari-hari, pendekatan ini menjadi cara untuk harmoniskan bangunan dengan landscape tradisional. Misal, didaerah pesisir atau pegunungan, bentuk-bentuk organic memungkinkan bangunan beradaptasi lebih baik dengan contour tanah yang tidak selalu rata, dan pada saat yang sama menciptakan suasana yang lebih menyatu dengan alam.

doc: pinterest

Mengapa Bentuk Kurvilinear dan Organik Penting di Indonesia?

Menyesuaikan dengan Alam Tropis

Indonesia adalah Negara dengan iklim tropis dan beragam landscape, mulai dari pantai hingga pegunungan. Bentuk arsitektur yang kurvilinear memungkinkan bangunan mengalir bersama landscape alami, seperti yang terlihat di beberapa resort dan hotel di Bali yang memanfaatkan lekukan tanah untuk menciptakan pemandangan dramatis. Struktur melengkung ini juga sering digunakan untuk membantu sirkulasi udara alami, sangat penting di iklim yang lembap dan panas, mengurangi ketergantungan pada pendingin udara.

Contoh Spesifik: Alila Villas Uluwatu di Bali memanfaatkan bentuk-bentuk kurvilinear untuk mengikuti contour tebing, dengan pavilion melengkung yang menghadap langsung ke laut, menciptakan ilusi bangunan yang “mengapung” diatas landscape alami.

doc: Pinterest

Konteks Budaya yang Mendalam

Bentuk-bentuk organic sering kali selaras dengan nilai-nilai budaya lokal yang menghormati alam. Di banyak wilayah di Indonesia, terutama di Bali, filosofi hiudp seperti Tri Hita Karana – hubungan harmonis antara manusia, alam, dan dewa – sangat mendalam. Arsitektur dengan desain kurvilinear dan organic dianggap lebih selaras dengan prinsip ini karena bangunan tidak “mendominasi” alam, melainkan berkolaborasi dengan lingkungan sekitarnya.

Contoh Spesifik: Green Village di area Ubud, Bali, adalah komunitas hunian yang dibangun hampir seluruhnya dari bamboo, dengan bentuk-bentuk lengkung yang menyerupai elemen alami. Desainnya mengalir dengan lekukan tanah dan vegetasi, menjadikannya contoh arsitektur organic yang meminimalkan dampak pada lingkungan sambil memberikan pengalaman hidup yang lebih terhubung dengan alam.

doc: pinterest

Efisiensi Energi dan Ramah Lingkungan

Bangunan dengan bentuk kurvilinear sering kali lebih efisien dalam hal penggunaan energy. Bentuk melengkung membantu memaksimalkan aliran udara, menciptakan ruang yang lebih sejuk secara alami. Selain itu, desain ini memungkinkan cahaya alami masuk lebih efektif ke dalam bangunan, mengurangi kebutuhan akan pencahayaan buatan di siang hari.

Contoh Spesifik: Pada proyek The Edge, sebuah villa eksklusif di Uluwatu, Bali. Arsitekturnya menampilkan bentuk-bentuk melengkung pada atap dan fasad untuk memanfaatkan sirkulasi udara alami, menjadikan bangunan ini hemat energy dan lebih ramah lingkungan. Desain melengkung juga memungkinkan pandangan tanpa batas ke arah laut lepas, menciptakan kesan keterbukaan yang lebih dalam.

doc: Pinterest

Pengaruh Bentuk Kurvilinear dalam Perkotaan di Indonesia

Di daerah  perkotaan, dimana lahan semakin terbatas, bentuk-bentuk kurvilinear dan organic digunakan untuk memaksimalkan penggunaan ruang yang tersedia. Bentuk lengkung memungkinkan arsitek untuk menciptakan bangunan yang lebih kompak tanpa kehilangan fungsionalitas atau estetika. Di Jakarta, misalnya, beberapa gedung perkantoran dan apartmen telah mulai mengadopsi bentuk kurvilinear untuk memberikan kesan unik dan lebih ramah dibandingkan dengan gedung-gedung kotak yang biasanya mendominasi langit kota.

Contoh Spesifik: Clover Tower di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, adalah salah satu contoh gedung perkantoran yang mengadopsi bentuk kurvilinear pada fasadnya. Bangunan ini memiliki sudut yang membulat, memberikan kesan fluiditas dan mengurangi kesan keras di kawasan yang padat. Penggunaan kaca lengkung pada fasad juga memungkinkan pantulan cahaya alami yang lebih lembut, menambah suasana modern namun bersahaja.

doc: Google

Masa Depan Arsitektur Kurvilinear dan Organik di Indonesia

Penerapan bentuk kurvilinear dan organic di arsitektur Indonesia tidak hanya menjadi pilihan gaya, tetapi juga bagian dari gerakan menuju arsitektur berkelanjutan (Sustainable Architecture). Seiring dengan peningkatan kesadaran akan perubahan iklim dan pentingnya pelestarian alam, semakin banyak arsitek yang menggunakan pendekatan ini untuk menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan dan efisien energy.

Selain itu, dengan semakin populernya konsep co-living dan co-working di Indonesia, bentuk-bentuk ini bisa membantu menciptakan ruang-ruang yang lebih fleksibel dan multi-fungsi, dimana desain organic memungkinkan penghuninya merasa lebih terhubung satu sama lain dan dengan lingkungan sekitarnya.

Kesimpulan

Dengan memperhatikan karakteristik iklim, budaya, dan lingkungan Indonesia, bentuk kurvilinear dan organic memberikan solusi arsitektural yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional. Tren ini mengajak kita untuk membangun ruang yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga lebih selaras dengan alam dan lebih nyaman untuk dihuni. Arsitektur ini adalah manifestasi dari harmoni antara manusia, desain, dan alam – suatu filosofi yang sangat relevan di masa depan yang berkelanjutan.

RENOVASI VS BANGUN RUMAH BARU: MANA YANG LEBIH WORTH IT?

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi sama MinSense di Kabar Sense nih! Jadi di Kabar Sense yang sebelumnya MinSense ada menulis tentang bagaimana cara membuat Septic Tank untuk rumah Rekan Sense semua. Sekarang MinSense akan menulis tentang perbandingan antara Renovasi Rumah atau Bangun Rumah Baru, yang mana yang lebih murah? Yang lebih menguntungkan? Dan yang pasti yang lebih Worth It kalau kata-kata anak jaman sekarang!

doc: Sense Isle Studio

Ketika ingin memiliki rumah impian, Rekan Sense mungkin bertanya-tanya: lebih baik membangun rumah dari awal atau merenovasi rumah yang sudah ada yaa? Pertanyaan ini sering muncul, karena masing-masing pilihan memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri, terutama dari segi biaya. Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Renovasi: Biaya Lebih Terjangkau, Tapi Ada Tantangannya!

Renovasi rumah biasanya lebih murah jika hanya memperbaiki atau menambah bagian tertentu. Misalnya, memperbaiki kamar mandi, menambah ruang tamu, atau mengganti atap. Anda tidak perlu merobohkan seluruh bangunan, sehingga biayanya lebih hemat.

Tapi, hati-hati! Renovasi juga bisa menjadi mahal, tergantung pada kondisi rumah lama. Jika struktur rumah seperti fondasi atau saluran air sudah rusak, biaya perbaikannya bisa sangat tinggi. Bahkan, terkadang renovasi besar bisa mendekati biaya membangun rumah baru. Misalnya, jika Rekan Sense ingin mengubah tata letak seluruh ruangan atau menambah lantai, biayanya bisa melonjak!

Bangun Rumah dari Awal: Lebih Mahal, Tapi Lebih Terencana

Membangun rumah dari nol memang terlihat lebih mahal. Anda harus mulai dari tahap awal seperti membeli lahan, membayar desain arsitektur, dan menyiapkan material bangunan. Namun, ada satu keuntungan besar: Rekan Sense bisa merencanakan semuanya sejak awal.

Ketika membangun rumah baru, Rekan Sense punya kebebasan penuh untuk memilih desain, bahan bangunan, hingga tata letak ruangan sesuai keinginan. Tidak ada batasan dari bangunan lama yang harus dipertahankan. Bahkan, biaya bisa lebih terkendali karena sejak awal Rekan Sense tahu apa saja yang harus dibeli dan dipersiapkan.

doc: Sense Isle Studio

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Biaya?z

  • Kondisi Bangunan Lama: Jika bangunan lama masih kuat dan hanya perlu sedikit perbaikan, renovasi bisa lebih murah. Tapi, jika banyak kerusakan, renovasi besar bisa menjadi beban biaya yang besar.
  • Lokasi: Biaya tenaga kerja dan material bisa berbeda-beda tergantung lokasi proyek Rekan Sense. Di kota besar, harga bisa jauh lebih mahal dibandingkan daerah pedesaan.
  • Desain dan Material: Baik renovasi maupun membangun dari awal, semakin mewah atau rumit desain dan material yang digunakan, semakin tinggi biayanya.
  • Ukuran Proyek: Renovasi kecil jelas lebih hemat disbanding membangun rumah baru. Tapi renovasi besar bisa mendekati bahkan melebihi biaya pembangunan baru, terutama jika melibatkan banyak perubahan structural.

Kapan Sebaiknya Renovasi dan Kapan Bangun dari Awal?

  • Renovasi cocok jika rumah Rekan Sense masih dalam kondisi baik dan Rekan Sense hanya ingin memperbaiki atau menambah bagian kecil saja. Ini juga pilihan tepat jika Rekan Sense ingin mempertahankan nuansa bangunan lama yang memiliki nilai sentimental.
  • Bangun rumah baru menjadi pilihan terbaik jika perubahan yang diinginkan sangat besar, seperti mengubah tata letak keseluruhan, atau jika rumah lama sudah tidak layak huni. Dengan membagun dari awal, Rekan Sense bisa memiliki kendali penuh atas hasil akhir sesuai impian Rekan Sense.

Kesimpulan

Pada akhirnya, baik renovasi maupun membangun rumah dari awal memiliki kelebihan masing-masing. Renovasi bisa lebih murah untuk perubahan kecil, tetapi jika kerusakan besar atau kebutuhan perubahan sangat banyak, membangun rumah dari awal bisa lebih efisien dan sesuai keinginan Rekan Sense. Yang terpenting, perencanaan yang matang dan pemilihan material yang tepat adalah kunci utama dalam mengelola biaya agar tidak membengkak.

Sekarang, sudah lebih jelas kan mana yang lebih cocok untuk proyek rumah Rekan Sense? Jadi tunggu apalagi, desain rumah impian kalian dengan Sense Isle Studio

Feel A Better Living with Sense Isle Studio.

CARA PEMBUATAN SEPTIC TANK

Halo Rekan Sense Semua! Sudah lama nih MinSense tidak posting di website. Beberapa hari yang lalu MinSense lagi sibuk sama Pameran yang mungkin ada beberapa dari Rekan Sense yang datang ke pameran INSPIRA di Royal Plaza Surabaya. Jadi hari ini MinSense mau menulis tentang Cara Pembuatan Septic Tank, karena pembuatan Septic Tank adalah komponen yang penting yang harus dimiliki di setiap rumah. Jadi yuk simak bareng gimana sih cara pembuatan septic tank yang baik dan benar!

            Septic Tank adalah salah satu sistem pengolahan limbah domestic yang penting untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sistem ini digunakan untuk memproses air limbah rumah tangga, terutama dari kloset, sebelum limbah tersebut disalurkan kembali ke tanah secara aman. Pembuatan septic tank harus dilakukan dengan perencanaan yang matang agar berfungsi optimal dan tidak mencemari lingkungan.

doc: Pinterest

Pemilihan Lokasi yang Tepat

Penempatan septic tank harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi air tanah atau sumber air bersih. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Jarak minimal septic tank dari sumur atau sumber air bersih adalah 10 meter.
  • Lokasi septic tank harus dipilih di area yang memiliki drainase yang baik, sehingga air limbah dapat menyerap ke dalam tanah dengan cepat.
  • Pastikan tanah di area tersebut tidak terlalu keras, karena bisa menghambat penyerapan air.
doc: Pinterest

Desain dan Ukuran Septic Tank

Ukuran septic tank harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah dan volume limbah yang dihasilkan setiap harinya. Sebagai patokan umum:

  • Septic tank untuk rumah kecil biasanya memiliki ukuran sekitar 1,5 hingga 2 meter kubik.

Septic tank terdiri dari dua ruang:

  • Ruang Pertama: Menampung limbah pada yang akan mengendap di dasar.
  • Ruang Kedua: Tempat pengolahan limbah cair yang sudah disaring di ruang pertama sebelum dialirkan ke sistem resapan.

Material untuk Septic Tank

Material yang digunakan untuk membuat septic tank harus kuat dan tahan lama. Bahan-bahan yang biasa digunakan adalah:

  • Beton Bertulang: Material ini sering dipilih karena tahan lama, kuat, dan kedap air.
  • Bata Dengan Plesteran Kedap Air: Alternatif yang lebih murah namun tetap kuat jika dirawat dengan baik.
  • Fiberglass atau plastic: Cocok untuk septic tank prefabrikasi, lebih mudah dipasang, dan tahan korosi.
doc: Pinterest

Saluran Pipa Masuk dan Keluar

  • Pipa Inlet: Saluran masuk dari kloset ke septic tank menggunakan pipa PVC yang tahan korosi. Pastikan sudut pemasangan pipa cukup miring agar aliran limbah lancar.
  • Pipa Outlet: Setelah limbah cair diproses di ruang kedua, air dialirkan keluar menuju sumur resapan atau sistem drainase lainnya. Posisikan pipa outlet lebih tinggi dari dasar septic tank untuk menghindari tercampurnya limbah padat.

Sistem Ventilasi

Ventilasi pada septic tank sangat penting untuk mencegah gas metana dan bau tidak sedap menumpuk di dalam tanki. Pasang pipa ventilasi yang cukup tinggi agar gas bisa dibuang dengan aman dan bau tidak menyebar ke sekitar.

Sumur Resapan

Air limbah yang telah diproses perlu dibuang melalui sumur resapan. Sumur resapan dibuat sedalam 1,5 hingga 3 meter, tergantung kondisi tanah. Struktur sumur resapan biasanya dilapisi kerikil atau batu koral agar air dapat meresap dengan lebih baik ke dalam tanah. Jangan lupa membuat jarak yang cukup jauh dari sumber air bersih untuk menghindari pencemaran.

Perawatan dan Pemeliharaan

Agar septic tank berfungsi dengan baik dalam jangka waktu lama, lakukan pemeliharaan secara berkala. Beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Penyedotan Limbah: Septic tank harus disedot secara berkala, biasanya setiap  2 – 3 Tahun, tergantung pada kapasitas dan penggunaan. Penyedotan ini bertujuan untuk mengangkat limbah padat yang mengendap.
  • Hindari membuang benda-benda yang tidak mudah terurai, seperti plastic atau bahan kimia berbahaya ke dalam kloset.

Kesimpulan

Membangun septic tank memerlukan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang sesuai standar. Hal ini penting untuk memastikan limbah domesitik diproses dengan aman dan tidak mencemari lingkungan. Dengan memilih lokasi yang tepat, menggunakan bahan berkualitas, dan melakukan perawatan secara teratur, septic tank dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang. Pastikan untuk selalu mengikuti pedoman teknis yang berlaku agar kesehatan lingkungan dan penghuni rumah tetap terjaga.

Jika ingin membuat septic tank yang lebih canggih, ada baiknya berkonsultasi dengan tenaga ahli atau kontraktor yang berpengalaman. Seperti Sense Isle Studio!

KEKUATAN MINIMALISME VS MAKSIMALISME: GAYA MANA YANG COCOK UNTUK REKAN SENSE?

Halo Rekan Sense semua! Apa kabar semuanya? Semoga sukses dan sehat selalu ya! Di Kabar Sense kali ini MinSense mau bahas soal Minimalisme vs Maksimalisme. Mungkin dari kalian masih bingung ya apa maksud dari Minimalisme dan Maksimalisme ini? Yauda yuk kita bahas bersama ya!

Dalam dunia desain interior, ada dua tren yang bertolak belakang namun sama-sama kuat –Minimalisme dan Maksimalisme. Minimalisme mengajak kita untuk lebih sedikit, yang dimana mengajak kita untuk berfokus kepada esensi dan kesederhanaan dari suatu karya, sementara Maksimalisme adalah kebalikannya yang dimana merayakan lebih banyak yang menonjolkan warna, ekspresi, dan kepribadian dari suatu karya.

Kira-kira, gaya mana yang lebih cocok untuk Rekan Sense? Yuk, kita bahas lebih dalam kedua gaya ini dan bagaimana Rekan Sense bisa menerapkannya di rumah!

doc: Sense Isle Studio

Minimalisme: Beauty in Simplicity

“Less is more” adalah prinsip utama minimalisme. Gaya ini focus pada kesederhanaan dan kebersihan, dimana ruang tanpa banyak dekorasi memberikan rasa tenang dan nyaman. Setiap elemen dalam ruangan memiliki fungsi yang jelas dan tidak ada yang berlebihan.

Ciri-ciri Minimalisme:

  • Palet Warna Netral: Warna-warna lembut seperti putih, abu-abu, dan beige mendominasi, menciptakan suasana yang tenang dan timeless.
  • Garis Bersih & Bentuk Sederhana: Desain minimalis menekankan garis lurus, permukaan halus, dan bentuk-bentuk geometris yang simple.
  • Desain Fungsional: Setiap elemen dalam ruangan punya fungsi penting, lebih focus pada kualitas daripada kuantitas
  • Ruang Terbuka: Ruang kosong menjadi elemen utama, memberi kesan lega dan lapang.
  • Cahaya Alami: Cahaya alami dimaksimalkan untuk memperkuat kesan keterbukaan dan kebersihan.
doc: pinterest

Kenapa Memilih Minimalisme?

Minimalisme cocok untuk Rekan Sense yang:

  • Menginginkan lingkungan yang tenang.
  • Menyukai estetika modern yang bersih dan simple.
  • Ingin hidup dengan focus pada hal-hal yang esensial.

Cara Menerapkan Minimalisme di Rumah:

  • Bersihkan dan Rapihkan: Mulailah dengan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan. Pertahankan hanya yang benar-benar penting atau yang benar-benar disukai.
  • Pilih Kualitas: Investasikan pada barang yang berkualitas tinggi dan tahan lama.
  • Mainkan Tekstur: Karena warnanya netral, gunakan tekstur berbeda seperti linen, kayu, atau beton untuk menambah estetika ke dalam rumah Rekan Sense.
doc: pinterest

MAKSIMALISME: THE MORE, THE MERRIER

Jika minimalisme tentang keterbatasan, maksimalisme adalah tentang kemewahan. Gaya ini merayakan kepribadian dan kreativitas, dengan menggunakan warna-warna mencolok, furniture eklektik, dan dekorasi yang penuh cerita. Maksimalisme tidak takut untuk menampilkan banyak elemen sekaligus, semuanya berpadu dengan harmoni.

Ciri-ciri Maksimalisme:

  • Warna dan Pola yang Berani: Warna-warna kaya seperti biru safir atau merah marun, dan pola yang unik seperti bunga atau garis-garis, seringkali bercampur dalam satu ruangan.
  • Dekorasi Eklektik: Campuran gaya, era, dan objek yang berbeda menjadi satu. Kamu bisa melihat barang vintage disandingkan dengan furniture modern.
  • Banyak Layering: Dalam maksimalisme, lebih banyak lapisan berarti lebih baik. Misalnya, tumpukan bantal di sofa atau berbagai karya seni di satu dinding.
  • Ekspresi Pribadi: Rumah menjadi cerminan kepribadianmu. Koleksi pribadi, barang-barang antik, atau souvenir perjalanan bisa dipajang dengan bangga.
  • Fokus pada Elemen Statement: Setiap ruangan membutuhkan focus yang mencuri perhatian, seperti lampu gantung besar, dinding galeri, atau furniture dengan warna mencolok.
doc: pinterest

Kenapa Memilih Maksimalisme?

Maksimalisme cocok bagi Rekan Sense yang:

  • Menyukai desain yang penuh warna dan cerita
  • Tidak takut bereksperimen dengan pola dan tekstur
  • Ingin rumah mencerminkan kepribadian dan kenangan

Cara Menerapkan Maksimalisme di Rumah:

  • Mulai dengan Warna yang Berani (Bold): Pilih warna dasar yang mencolok atau wallpaper bermotif sebagai fondasi ruangan.
  • Campurkan Gaya: Jangan takut mencampurkan berbagai gaya dan tekstur. Gabungkan barang vintage dengan furniture modern untuk hasil yang unik.
  • Seleksi dengan Cermat: Meski penuh, maksimalisme tetap memerlukan setting yang sudah terseleksi. Pilih barang-barang yang bermakna dan pastikan setiap barang menambah cerita dalam ruangan.
  • Bermain dengan Skala: Pikirkan tentang skala besar, seperti karya seni besar atau cermin ornament yang dramatis. Elemen statement sangat penting untuk menciptakan dampak visual.
doc: pinterest

GABUNGAN KEDUANYA: MINIMALISME DENGAN SENTUHAN MAKSIMALISME

            Tidak harus memilih salah satu. Kamu bisa menggabungkan elemen dari minimalisme dan maksimalisme untuk menciptakan keseimbangan yang unik. Misalnya:

  • Dasar Minimalis, Aksen Maksimalis: Tetap gunakan fondasi netral dan sederhana, namun tambahkan aksen maksimalis seperti bantal warna-warni, karpet bermotif, atau dinding galeri.
  • Palet Maksimalis, Furnitur Minimalis: Gunakan palet warna berani (bold) dan motif pada dinding, namun tetap pilih furniture yang fungsional dan minimalis untuk menyeimbangkan tampilan.
doc: pinterest

Kesimpulan: Gaya Mana Yang Cocok untuk Rekan Sense?

Pada akhirnya, minimalisme dan maksimalisme sama-sama punya keunikan. Pilihan tergantu kepada personality, lifestyle, dan what makes you comfortable at home. Minimalisme menawarkan ketenangan dan kesederhanaan, sedangkan maksimalisme memberikan ekspresi dan kehidupan. Atau, mungkin Rekan Sense lebih tertarik untuk menggabungkannya keduanya?

Jadi, sudah siap memilih antara kesederhanaan minimalis atau dunia penuh warna ala maksimalis? Let your house reflect who you are!

Feel A Better Living with Sense Isle Studio.

GAYA DESAIN RUMAH POPULER

Halo Rekan Sense Semua! Kembali lagi sama MinSense! Bagaimana kabaranya nih Rekan Sense semua? Pastinya semangat cari duit dong! Jadi hari ini MinSense mau menulis tentang Gaya Desain Rumah Populer nih Rekan Sense. Pasti banyak dari kalian yang sudah tahu tentang Gaya Desain rumah-rumah ini cuman tidak tahu apa namanya? Atau mungkin sudah tahu semua? Yuk kita bahas aja deh Gaya Desain Rumah masa kini yang bisa dijadikan inspirasi buat Rekan Sense semua.

doc: pinterest

Gaya Interior Desain saat ini sangat beragam dan menarik, desain ini juga menyesuaikan dengan minat dan kepribadian dari pemiliknya. Dari gaya Japandi hingga Industrialist, setiap gaya desain menciptakan suasana dan fungsi yang unik di tempat tinggal Rekan Sense semua. Pasti sudah pada penasaran kan tentang Gaya Interior Desain yang bermacam-macam.

JAPANDI STYLE

Japandi adalah gabungan filosofi desain Jepang dan Skandinavia yang mengutamakan kesederhanaan, fungsi, dan elemen alam. Gaya ini menciptakan ruang yang tenang, fungsional dan hangat.

Elemen Utama Japandi:

  • Palet Warna Lembut: Warna-warna netral seperti beige, abu-abu, dan putih, dengan aksen hitam atau kayu gelap untuk kontras.
  • Bahan Alami: Kayu, bamboo, dan keramik menghadirkan nuansa alam yang menenangkan.
  • Fungsi Minimalis: Garis-garis bersih, ruang yang rapi, dan furniture multi-fungsi.
  • Pengaruh Wabi-Sabi: Estetika Jepang yang menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan, tercermin dalam benda-benda buatan tangan dan tekstur alami.

Cocok untuk Rekan Sense yang menginginkan keseimbangan antara ketenangan dan fungsi, dengan sentuhan minimalis.

doc: Sense Isle Studio

SCANDINAVIA STYLE

Gaya desain Skandinavia dikenal dengan ruang yang terang dan sederhana serta focus pada kenyamanan dan fungsionalitas. Gaya ini berasal dari Negara-negara Nordik dan mencerminkan kedekatan dengan alam.

Elemen Utama Skandinavia:

  • Ruang Terang: Dinding putih, jendela besar, dan lantai kayu terang untuk memaksimalkan cahaya alami.
  • Furnitur Fungsional: Furniture sederhana dan serba guna, sering kali dirancang untuk ruang kecil.
  • Elemen Alami: Kayu, tanaman, dan tekstil alami seperti wol dan linen menghadirkan kesan alami.

Cocok untuk Rekan Sense yang menyukai ruang terang, bersih, dan nyaman namun tetap fungsional.

doc: pinterest

RUSTIC STYLE

Desain Rustic terinspirasi dari kehidupan pedesaan dan alam. Gaya ini menciptakan suasana yang hangat dan mengundang, dengan tampilan yang nyaman dan “terasa hidup”. Rustic sering dikaitkan dengan rumah pedesaan atau kabin, tetapi bisa juga diterapkan di rumah modern.

Elemen Utama Rustic:

  • Bahan Alami: Kayu, batu, dan logam mentah mendominasi bahan dari gaya rumah rustic. Kayu daur ulang atau bertekstur alami menambah kesan autentik.
  • Warm Palette Colour: Warna-warna netral seperti cokelat, hijau, dan beige. Ditambah aksen warna merah atau biru tua.
  • Balok Terbuka dan Dinding Batu: Fitur arsitektural seperti balok kayu dan dinding batu memberikan pesona alami dan kasar.
  • Barang Buatan Tangan dan Vintage: Barang-barang buatan tangan atau vintage menambah karakter dan sejarah pada ruang.

Cocok untuk: Mereka yang menyukai suasana hangat dan alami dengan sentuhan pesona pedesaan.

doc: pinterest

CONTEMPORARY STYLE

Desain Kontemporer mencerminkan tren desain yang sedan popular saat  ini. Gaya ini sering kali menggabungkan elemen dari berbagai gaya seperti modern, minimalis, dan industry. Gaya kontemporer mengutamakan kesederhanaan dan tampilan yang rapi.

Elemen Utama Kontemporer:

  • Skema Warna Netral: Warna netral seperti abu-abu, putih dan beige dengan aksen menarik pada karya seni atau furniture.
  • Garis Bersih dan Permukaan Halus: Furnitur dan dekorasi memiliki garis yang bersih, bentuk geometris, dan permukaan yang halus.
  • Ruang Terbuka: Rumah dengan gaya kontemporer mengutamakan tata ruang terbuka dengan sedikit ornament.
  • Campuran Tekstur: Meskipun palet warnanya netral, gaya kontemporer menggunakan tekstur seperti kaca, loga, dan batu untuk menciptakan variasi tekstur.

Cocok untuk: Mereka yang menyukai estetika modern tetapi tetap ingin menjaga kenyamanan dan kehangatan dalam ruang.

doc: pinterest

MODERN STYLE

Desain Modern menekankan kesederhanaan, garis bersih, dan filosofi “bentu mengikuti fungsi”. Gaya ini popular di pertengahan abad ke-20 dan dikenal dengan tampilan yang rapi, tanpa banyak dekorasi, serta lebih menekankan fungsi daripada bentuk.

Elemen Utama Modern Style:

  • Warna Netral dan Berani: Gaya modern menggabungkan warna netral seperti putih atau abu-abu dengan warna-warna berani seperti merah, oranye, atau biru.
  • Garis Geometris Bersih: Furnitur dan Arsitektur Modern sering menampilkan garis lurus dengan sedikit ornament.
  • Bahan Alami: Kaca, baja, dan beton sering dgunakan, dipadukan dengan bahan alami seperti kulit dan kayu
  • Tata Ruang Terbuka: Rumah bergaya modern sering menampilkan ruang yang terbuka dengan transisi yang mulus antara area yang berbeda.

Cocok untuk Rekan Sense yang menyukai lingkungan yang bersih dan rapi dengan focus pada desain fungsional dan abadi.

doc: pinterest

MINIMALIST STYLE

Minimalist Style berfokus kepada kesederhanaan dan fungsionalitas. Style ini menghilangkan barang-barang yang tidak perlu dan menonjolkan ruang yang rapi dan bebas dari kekacauan.

Elemen Utama Minimalist:

  • Warna Netral: Hitam. Putih, Abu-abu, dan beige menciptakan suasana yang bersih dan tenang.
  • Furnitur Sederhana dan Fungsional: Furnitur minimalist sering kali modern dan berfungsi ganda.
  • Ruang Terbuka: Gaya minimalist mengutamakan ruang terbuka yang luas tanpa banyak furniture atau dekorasi.
  • Kualitas di Atas Kuantitas: Minimalisme menekankan investasi pada beberapa barang berkualitas tinggi daripada mengisi rumah dengan banyak barang.

Cocok untuk Rekan Sense yang menginginkan ruang yang damai dan tertata tanpa banyak gangguan.

doc: pinterest

INDUSTRIAL STYLE

Terinspirasi dari pabrik dan gudang, Industrial Style menonjolkan material mentah, ruang terbuka, dan tampilan yang sedikit kasar. Gaya ini menekankan fungsi dan keindahan elemen structural.

Elemen Utama Industrial Style:

  • Struktur Terbuka: Dinding bata, saluran pipa, dan balok baja sering dibiarkan terbuka.
  • Bahan Mentah: Baja, besi, dan kayu mentah sering digunakan, dipadukan dengan furniture yang didaur ulang atau bergaya vintage.
  • Warna Netral: Palet warna abu-abu, hitam, cokelat, dan putih cocok dengan Industral Style.
  • Tata Ruang Terbuka: Industrial Style sering menampilkan tata ruang terbuka yang luas, seperti gudang atau pabrik.

Cocok untuk Rekan Sense yang menyukai nuansa urban modern dengan sedikit sentuhan kasar dan tegas.

doc: pinterest

Farmhouse Modern Style

Farhmouse Modern Style menggabungkan pesona pedesaan tradisional dengan sentuhan modern. Gaya ini menghadirkan keseimbangan antara hangatnya pedesaan dan elemen-elemen desain kontemporer.

Elemen Utama Farmhouse Modern:

  • Warna Netral: Warna putih, cream, dan abu-abu lembut mendominasi, dengan aksen kayu untuk menambah kehangatan.
  • Shiplap dan Tekstur Alami: Dinding shiplap, kayu daur ulang, dan kain alami menciptakan suasana rumah yang nyaman.
  • Perpaduan Vintage dan Modern: Rumah bergaya Farmhouse Modern sering menggabungkan furniture bergaya vintage dengan perlengkapan modern seperti lampu gantung atau peralatan dapur.
  • Ruang Terbuka dan Nyaman: Tata ruang terbuka dengan dekorasi yang nyaman seperti selimut rajut, karpet bermotif, dan furniture yang ramah.

Cocok untuk Rekan Sense yang menyukai perpaduan antara pesona pedesaan dan kenyamanan modern.

doc: pinterest

KESIMPULAN

Setelah membaca Kabar Sense ini bagaimana menurut Rekan Sense? Yang mana nih yang Rekan Sense tertarik? Apakah kesederhanaan dan ketenangan dari Japandi Style? Atau mungkin pesona hangat dari Rustic Style? Atau Tampilan modern yang Elegan? Setiap gaya rumah menghadirkan sesuatu yang unik. Pilihan desain Rekan Sense tidak hanya mencerminkan selera estetika tetapi juga Lifestyle, memastikan rumah Rekan Sense berfungsi dengan baik, terasa nyaman serta menampilkan keindahan.

Feel A Better Living with Sense Isle Studio

ARSITEKTUR VERNAKULAR: GAYA ARSITEKTUR YANG TUMBUH DARI TRADISI LOKAL

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi nih sama MinSense di Kabar Sense! Di Kabar yang sebelumnya kita membahas tentang Desain Rumah Mikro dari Keunggulannya dan tantangan memiliki Rumah Mikro. Kali ini MinSense mau bahas tentang Arsitektur Vernakular. Pasti pada bingung kan apa itu Arsitektur Vernakular? Yuk kita bahas!

doc: pinterest

Arsitektur Vernakular adalah konsep yang mungkin belum banyak dikenal, namun memainkan peran penting dalam sejarah dan perkembangan desain bangunan di seluruh dunia. Gaya arsitektur ini muncul dari tradisi lokal, menggunakan bahan-bahan yang ada disekitarnya, dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi tentang Arsitektur Vernakular, Pentingnya Arsitektur Vernakular dan Bagaimana kita bisa belajar dari Arsitektur Vernakular untuk menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan dan relevan dengan budaya setempat.

doc: pinterest

ARSITEKTUR VERNAKULAR

Arsitektur Vernakular adalah gaya arsitektur yang berkembang secara alami dari budaya dan tradisi lokal suatu daerah. Berbeda dengan arsitektur modern yang sering mengandalkan teknologi canggih dan bahan-bahan buatan, arsitektur vernacular lebih sederhana dan berfokus pada penggunaan bahan-bahan alami seperti kayu, batu, bamboo, atau tanah liat. Desain bangunannya biasanya disesuaikan dengan iklim setempat, kebutuhan masyarakat, serta budaya yang ada. Contohnya, Rumah Joglo di Jawa, Rumah Gadang di Sumatera Barat, atau Rumah Panggung di Sulawesi.

doc: pinterest

PENTINGNYA ARSITEKTUR VERNAKULAR

Ramah Lingkungan

Arsitektur Vernakular menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan di sekitar lokasi pembangunan. Ini tidak hanya mengurangi biaya transportasi dan energy yang dibutuhkan untuk mendatangkan bahan dari tempat lain, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan. Dengan menggunakan bahan-bahan alami dan teknik yang sudah teruji oleh waktu, arsitektur vernacular juga cenderung lebih tahan lama dan membutuhkan perawatan yang minimal.

Adaptasi Terhadap Iklim

Bangunan vernacular biasanya dirancang dengan mempertimbangkan iklim setempat. Misalnya, rumah tradisional di daerah tropis mungkin memiliki atap yang tinggi dan ventilasi yang baik untuk mengatasi panas dan kelembapan. Sementara itu, di daerah yang dingin, bangunan vernacular mungkin memiliki dinding tebal dan jendela kecil untuk menjaga panas di dalam rumah. Dengan memahami dan menerapkan desain yang sesuai dengan kondisi alam, arsitektur vernacular membantu menciptakan hunian yang nyaman tanpa memerlukan teknologi pendingin atau pemanas yang mahal.

Mencerminkan Identitas Budaya

Setiap bangunan vernacular mencerminkan identitas budaya dan nilai-nilai masyarakat yang membangunnya. Desain dan struktur bangunan ini sering kali memiliki makna simbolis dan menjadi bagian penting dari warisan budaya. Dengan mempertahankan dan mempromosikan arsitektur vernacular, kita dapat menjaga warisan budaya dan memberikan penghormatan kepada tradisi dan sejarah lokal.

doc: pinterest

CONTOH ARSITEKTUR VERNAKULAR DI INDONESIA

Rumah Gadang (Sumatera Barat)

Rumah Gadang adalah rumah adat suku Minangkabau di Sumatera Barat. Ciri khasnya adalah atap yang melengkung seperti tanduk kerbau, yang tidak hanya memiliki makna simbolis tetapi juga membantu mengalirkan air hujan dengan efektif. Dinding rumah biasanya terbuat dari kayu, dan lantainya ditinggikan untuk melindungi dari banjir.

doc: pinterest

Rumah Joglo (Jawa)

Rumah Joglo adalah rumah tradisional di Jawa yang terkenal dengan atapnya yang tinggi dan berbentuk limas. Struktur atap yang tinggi ini membantu mengurangi panas didalam rumah dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Rumah Joglo juga sering digunakan untuk upacara adat, mencerminkan fungsi social dalam budaya Jawa.

doc: pinterest

Rumah Panggung (Kalimantan dan Sulawesi)

Rumah Panggung adalah rumah yang dibangun diatas tiang, biasanya ditemukan di daerah Kalimantan dan Sulawesi. Desain ini membantu melindungi rumah dari banjir dan binatang liar, serta memberikan ruang tambahan dibawah rumah untuk penyimpanan atau kegiatan lain.

doc: pinterest

TANTANGAN ARSITEKTUR VERNAKULAR

Meskipun memiliki banyak kelebihan, arsitektur vernacular juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

Modernisasi dan Urbanisasi

Banyak orang yang beralih ke gaya hidup modern dan meninggalkan rumah tradisional, yang dianggap kurang praktis atau kurang nyaman. Urbanisasi juga menyebabkan berkurangnya lahan untuk pembangunan rumah vernacular dan peningkatan permintaan akan bangunan modern.

Kurangnya Kesadaran dan Penghargaan

Tidak semua orang menyadari nilai dan keunggulan arsitektur vernacular. Seringkali, bangunan tradisional dianggap kuno atau tidak sesuai dengan zaman, sehingga banyak yang diabaikan atau bahkan dihancurkan. Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya mempertahankan arsitektur vernacular sangat diperlukan.

doc: pinterest

MASA DEPAN ARSITEKTUR VERNAKULAR

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan pelestarian budaya, arsitektur vernacular semakin mendapatkan perhatian. Banyak arsitek dan desainer yang mulai memadukan prinsip-prinsip arsitektur vernacular dengan teknologi modern untuk mencipatakan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energy, dan tetap mencerminkan identitas budaya lokal.

doc: pinterest

KESIMPULAN

Arsitektur Vernakular adalah cermin dari hubungan antara manusia, alam, dan budaya. Dengan menggabungkan bahan-bahan lokal, teknik tradisional, dan pemahaman mendalam tentang lingkungan dan budaya, arsitektur vernacular menawarkan solusi yang berkelanjutan dan bermakna untuk kebutuhan perumahan. Di tengah modernisasi dan perubahan cepat, penting bagi kita untuk menghargai dan mempelajari arsitektur vernacular, karena disanalah terdapat kearifan lokal yang bisa menginspirasi dan membimbing kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan harmonis.

Jadi bagaimana nih teman-teman? Menarik bukan kabar hari ini? Ini juga masih berkesinambungan tentang kabar yang sebelumnya yang berbicara tentang Rumah Berkelanjutan. Ternyata tanpa disadari nenek moyang kita dahulu sudah menerapkan bangunan berkelanjutan loh! Nah menurut Rekan Sense bagaimana nih? Pilih Rumah Minimalis Modern atau Rumah dengan Arsitektur Vernakular? Apapun pilihan Rekan Sense pastinya percayakan sama Sense Isle Studio ya! Sampai jumpa di Kabar Sense selanjutnya Rekan Sense!

Feel Better Living with Sense Isle Studio

DESAIN RUMAH MIKRO: SOLUSI KREATIF UNTUK TANTANGAN HUNIAN MODERN

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi nih sama MinSense! Di Kabar yang sebelumnya kita membahas tentang material-material yang inovatif dan modern, kali ini MinSense akan membahas tentang Desain Rumah Mikro. Seperti yang Rekan Sense tahu bahwa saat ini di Indonesia saat ini harga tanah sangatlah mahal dan seperti yang dikatakan Menteri Keuangan Indonesia saat ini Ibu Sri Mulyani dimana anak muda Indonesia akan kesusahan untuk membeli rumah ataupun tanah mereka sendiri. Maka dari itulah MinSense khawatir nih, kira-kira bisa ga yaa rumah dengan lahan yang kecil masih tetap bisa nyaman dan estetik sesuai keinginan Rekan Sense semua? Yuk kita bahas!

doc: pinterest

Di era urbanisasi, cepat atau lambat lahan untuk rumah akan semakin terbatas, desain rumah mikro telah muncul sebagai solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan perumahan di perkotaan. Dengan luas yang sering kali kurang dari 40 meter persegi, rumah mikro menggabungkan fungsionalitas tinggi dengan estetika yang menarik, menawarkan alternative hunian yang efisien dan terjangkau. Artikel ini akan mengeksplorasi konsep desain rumah mikro, manfaatnya, tantangannya, serta mengapa konsep ini semakin popular di kalangan masyarakat modern.

doc: pinterest

APA ITU DESAIN RUMAH MIKRO?

Desain rumah mikro merujuk pada hunian berukuran kecil yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan ruang dengan cara yang cerdas dan efisien. Meskipun ukurannya terbatas, rumah mikro dirancang untuk memenuhi semua kebutuhan dasar penghuninya, termasuk ruang tidur, dapur, kamar mandi, dan area tempat tinggal. Kunci keberhasilan desain rumah mikro terletak pada kemampuan untuk mengoptimalkan setiap inci ruang yang tersedia tanpa mengorbankan kenyamanan.

doc: pinterest

KEUNGGULAN DESAIN RUMAH MIKRO

Efisiensi Ruang dan Fungsi

Salah satu keunggulan utama rumah mikro adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan penggunaan ruang. Dengan desain yang cerdas, setiap elemen dalam rumah memiliki banyak fungsi. Misalnya, tangga bisa sekaligus berfungsi sebagai laci penyimpanan, atau meja makan yang bisa dilipat menjadi dinding saat tidak digunakan. Ini memungkinkan penghuni untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih sedikit barang, namun tetap merasa nyaman.

doc: pinterest

Ramah Lingkungan

Rumah mikro umumnya menggunakan lebih sedikit bahan bangunan dan energy dibandingkan dengan rumah konvensional. Selain itu, karena ukurannya yang kecil, rumah mikro lebih mudah untuk dipanaskan atau didinginkan, yang secara signifikan mengurangi konsumsi energy. Banyak rumah mikro juga dirancang dengan prinsip berkelanjutan, seperti menggunakan material daur ulang atau sumber energy terbarukan, menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan.

doc: pinterest

Keterjangkauan

Karena ukurannya yang kecil, biaya pembangunan dan perawatan rumah mikro jauh lebih rendah daripada rumah berukuran normal. Ini menjadikan rumah mikro sebagai solusi perumahan yang lebih terjangkau, terutama di kota-kota besar dimana harga property cenderung sangat tinggi. Selain itu, dengan meningkatnya biaya hidup, rumah mikro menawarkan alternative yang ekonomis tanpa harus mengorbankan kualitas hidup.

doc: pinterest

Mobilitas

Banyak rumah mikro dirancang dengan konsep portable, memungkinkan pemiliknya untuk memindahkan rumah mereka ke lokasi lain sesuai kebutuhan. Rumah mikro yang bersifat portable ini cocok untuk mereka yang memiliki gaya hidup nomaden atau ingin tinggal di lokasi yang berbeda tanpa harus membeli rumah baru setiap kali berpindah.

doc: pinterest

TANTANGAN DALAM DESAIN RUMAH MIKRO

Meskipun memiliki banyak keunggulan, desain rumah mikro juga menghadapi beberapa tantangan:

Keterbatasan Ruang

Keterbatasan ruang menjadi tantangan utama dalam desain rumah mikro. Meskipun banyak arsitek dan desainer yang mampu menciptakan ruang fungsional dengan memanfaatkan teknologi dan kreativitas, masih ada batasan fisik yang tidak bisa dihindari. Bagi sebagian orang, ruang yang sangat terbatas ini bisa menjadi kurang nyaman, terutama jika harus berbagi dengan lebih dari satu orang.

doc: pinterest

Regulasi dan Perizinan

Di beberapa daerah, regulasi zonasi dan perizinan dapat menjadi hambatan bagi pembangunan rumah mikro. Banyak kota yang belum memiliki peraturan yang mendukung pembangunan rumah dengan ukuran sangat kecil, terutama dalam hal kepadatan penduduk dan infrastruktur yang dibutuhkan.

Kebutuhan Penyimpanan

Dengan ruang yang terbatas, kebutuhan akan penyimpanan bisa menjadi tantangan besar. Penghuni rumah mikro harus sangat selektif dalam memilih barang-barang yang akan mereka simpan, dan sering kali harus mengorbangkan barang-barang yang tidak esensial.

doc: pinterest

MENGAPA DESAIN RUMAH MIKRO SEMAKIN POPULER?

Desain rumah mikro semakin popular karena beberapa factor, termasuk urbanisasi, kesadaran lingkungan, dan juga pergeseran nilai-nilai masyarkat terhadap kehidupan yang lebih sederhana. Urbanisasi yang cepat telah menyebabkan lonjakan harga property dibanyak kota besar, membuat banyak orang kesulitan untuk memiliki rumah dengan ukuran konvensional. Di sisi lain, semakin banyak orang-orang yang menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan beralih ke gaya hidup minimalis, yang sejalan dengan konsep rumah mikro.

Selain itu, perkembangan teknologi juga mendukung popularitas rumah mikro. Smart Home Technology memungkinkan intergrasi berbagai fungsi dalam ruang yang sangat terbatas, meningkatkan kenyamanan dan efisiensi hidup di rumah mikro.

INSPIRASI DESAIN RUMAH MIKRO

Tiny House Movement

Di Amerika Serikat yang mempromosikan gaya hidup minimalis dengan rumah portable berukuran kecil.

doc: pinterest

MUJI Hut

Di Jepang, yang menawarkan rumah mikro prefabrikasi dengan desain sederhana namun fungsional, yang cocok untuk berbagai kebutuhan.

doc: pinterest

Zoku Loft

Di Amsterdam, yang menggabungkan ruang kerja dan tempat tinggal dalam satu unit mikro, menawarkan solusi bagi para professional muda yang sering bepergian.

doc: pinterest

KESIMPULAN

Desain rumah mikro menawarkan solusi kreatif dan inovatif untuk tantangan perumahan era modern. Dengan memanfaatkan ruang secara efisien dan menggabungkan prinsip-prinsip berkelanjutan, rumah mikro tidak hanya menjadi alternative hunian yang praktis dan terjangkau, tetapi juga mencerminkan pergeseran budaya menuju kehidupan yang lebih sederhana dan ramah lingkungan.

Meskipun menghadapi tantangan, popularitas rumah mikro terus meningkat, didorong oleh perubahan gaya hidup dan kebutuhan perumahan yang semakin mendesak. Bagi mereka yang mencari solusi perumahan yang cerdas, efisien, dan selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan; desain rumah mikro menawarkan jawaban yang menarik dan relevan untuk masa depan hunian.

Jadi begitu Rekan Sense soal Desain Rumah Mikro, semoga Kabar Sense kali ini bisa membantu teman-teman yang mungkin memiliki masalah atau akan menghadapi masalah seperti ini di kemudian hari. Kira-kira apalagi yaa yang harus dibahas? Kasih tahu MinSense di DM Instagram Sense Isle Studio @senseislestudio atau langsung Whatsapp aja yaa. Sampai jumpa di Kabar Sense yang selanjutnya Rekan Sense!

Feel Better Living with Sense Isle Studio

INOVASI MATERIAL DALAM ARSITEKTUR: MASA DEPAN PEMBANGUNAN

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi nih sama MinSense di Kabar Sense! Gimana kabarnya semua? Pastinya sehat dan sukses selalu ya! Kalau di Kabar yang sebelumnya MinSense ngobrolin soal restorasi dan renovasi bangunan tua dan bersejarah, kali ini MinSense mau ke masa depan nih Rekan Sense. MinSense penasaran kira-kira material pembangunan yang ada di masa depan itu seperti apa ya? Yuk kita bahas bersama yaa karena ini akan menjadi satu kabar yang menarik!

doc: pinterest

Seperti yang Rekan Sense tahu dalam dunia arsitektur, material adalah fondasi yang tidak hanya menentukan kekuatan dan ketahanan sebuah bangunan, tetapi juga memainkan peran peting dalam estetika, efisiensi energy, dan keberlanjutan lingkungan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kesadaran terhadap dampak lingkungan, inovasi material dalam arsitektur telah menjadi salah satu bidang yang paling dinamis dan menarik untuk diikuti. Di Kabar Sense kali ini akan mengeksplorasi beberapa material inovatif yang akan menjadi masa depan pembangunan.

doc: pinterest

BETON TRANSPARAN: Penerangan dan Estetika dalam Satu Tempat

Seperti yang Rekan Sense tahu Beton telah lama menjadi material utama dalam konstruksi karena kekuatannya dan ketahanan yang luar biasa. Namun, inovasi terbaru membawa beton ke level yang lebih tinggi dengan pengembangan beton transparan atau Translucent Concrete. Material ini dibuat dengan menggabungkan beton tradisional dengan serat optic, yang memungkinkan cahaya menembus melalui struktur beton tanpa mengorbankan kekuatannya.

Keuntung dari beton transparan tidak hanya terletak pada estetika modernnya yang memukau, tetapi juga pada fungsionalitasnya. Dengan memungkinkan cahaya alami untuk menembus ke dalam bangunan, beton transparan dapat mengurangi kebutuhan akan pencahayaan buatan, sehingga meningkatkan efisiensi energy. Bangunan yang menggunakan beton ini juga memiliki tampilan yang unik, yang dapat berubah-ubah tergantung pada intensitas cahaya yang mengenainya.

doc: pinterest

KAYU LAMINASI LINTANG (Cross-Laminated Timber): Alternatif Ramah Lingkungan Konstruksi Tinggi

Kayu Laminasi Lintang atau Cross-Laminated Timber (CLT) adalah inovasi yang sedang naik daun sebagai alternative ramah lingkungan untuk konstruksi bangunan bertingkat. CLT terdiri dari lapisan kayu yang disusun secara silang dan direkatkan bersama-sama untuk membentuk panel yang kuat dan stabil.

Keunggulan utama CLT adalah keberlanjutannya (Sustainable). Kayu yang digunakan dalam CLT berasal dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan, dan proses produksinya menghasilkan emisi karbon yang jauh leih rendah dibandingkan dengan material konstruksi konvensional seperti beton atau baja. Selain itu, CLT memiliki kemampuan isolasi termal yang baik, yang dapat membantu mengurangi konsumsi energy untuk pemanasan dan pendinginan di dalam bangunan.

Penggunaan CLT dalam arsitektur telah membuka jalan bagi konstruksi bangunan tinggi yang ramah lingkungan. Sebagai contoh, beberapa gedung pencakar langit di dunia kini dibangun dengan struktur CLT, membuktikan bahwa kayu tidak hanya dapat digunakan untuk bangunan kecil tetapi juga untuk konstruksi berskala besar.

doc: pinterest

MATERIAL DAUR ULANG: Memanfaatkan Limbah untuk Masa Depan yang lebih sehat

Seperti yang kita sudah bahas di kabar-kabar yang sebelumnya tentang Bangunan Berkelanjutan yang dimana memakai Material Daur Ulang, maka disini kita juga akan membahasnya lagi. Dalam upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari industry konstruksi, penggunaan material daur ulang menjadi semakin penting. Material daur ulang seperti plastic daur ulang, kaca daur ulang, dan bahkan beton daur ulang, mulai banyak digunakan dalam berbagai proyek arsitektur.

Salah satu inovasi menarik adalah penggunaan Ecobricks, yaitu bata yang dibuat dari botol plastic bekas yang diisi dengan sampah plastic lainnya. Ecobricks ini memiliki keunggulan dalam hal isolasi termal dan akustik, serta daya tahan yang cukup baik untuk digunakan dalam konstruksi bangunan sederhana. Selain itu, ecobricks juga membantu mengurangi jumlah sampah plastic yang dibuang ke lingkungan.

Selain Ecobricks, limbah industry seperti slag dari industry baja dan abu terbang dari pembangkit listrik juga dimanfaatkan sebagai bahan pengganti sebagian semen dalam pembuatan beton. Ini tidak hanya mengurangi emisi karbon yang terkai dengan produksi semen, tetapi juga memberika solusi untuk pengelolaan limbah industry.

doc: pinterest

AEROGEL: Isolasi Super Ringan dengan Efisiensi Tinggi

Aerogel adalah material yang dikenal sebagai salah satu isolator termal terbaik yang ada. Dengan komposisi lebih dari 90% udara, aerogel memiliki kepadatan yang sangat rendah namun kemampuan isolasi yang sangat tinggi. Dalam konstruksi, aerogel digunakan sebagai lapisan isolasi dalam dinding, atap, dan jendela. Memungkinkan bangunan untuk mempertahankan suhu dalam ruangan dengan lebih efisien.

Keunggulan lain dari aerogel adalah bobotnya yang sangat ringan, yang membuatanya ideal untuk aplikasi dalam konstruksi bangunan tinggi atau struktur yang membutuhkan material ringan namun kuat.Meskipun harga aerogel saat ini masih relative tinggi, perkembangan dalam teknologi produksi diharapkan akan membuatnya lebih terjangkau di masa depan.

doc: pinterest

BATU BATA HIDUP: Arsitektur dengan Kehidupan

Salah satu inovasi paling revolusioner dalam material arsitektur adalah pengembangan Batu Bata Hidup. Batu bata ini terbuat dari campuran bahan biologis seperti bakteri, yang dapat beregenerasi dan memperbaiki diri. Proses produksinya melibatkan penggunaan bakteri yang menciptakan kalsium karbonat, yang kemudian mengikat partikel-partikel pasir menjadi batu bata yang solid.

Keunikan dari batu bata hidup ini adalah kemampuannya untuk “menyembuhkan” retak atau kerusakan kecil secara mandiri, memperpanjang umur bangunan dan mengurangi kebutuhan akan perawatan. Selain itu, proses produksinya jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan batu bata tradisional, karena tidak memerlukan suhu tinggi atau bahan kimia berbahaya.

doc: google

KESIMPULAN

Inovasi material dalam arsitektur menawarkan potensi besar untuk menciptakan bangunan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan indah. Dengan beton transparan, CLT, materi daur ulang, aerogel, dan batu bata hidup, aristektur masa depan akan semakin ramah lingkungan dan canggih. Arsitek dan insinyur di seluruh dunia kini memiliki lebih banyak pilihan dalam merancang bangunan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan dan kenyamanan penghuninya.

Inovasi-inovasi ini menandakan bahwa masa depan arsitektur tidak hanya tentang bentuk dan fungsi, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat membangun dengan kesadaran penuh akan dampak terhadap bumi dan generasi mendatang.

doc: google

Jadi Bagaimana nih Rekan Sense? Menarik kan Inovasi-Inovasi di pembangunan sekarang! Pastinya kedepannya akan lebih banyak lagi Inovasi-inovasi yang akan bermunculan. Yang pasti apabila persoalan desain langsung hubungi Sense Isle Studio dong! Sampai jumpa di Kabar Sense selanjutnya yaa Rekan Sense!

Feel Better Living with Sense Isle Studio!