OPEN STRUCTURE VS CLOSED STRUCTURE: MENGHADIRKAN ELEMEN STRUKTURAL DALAM DESAIN INTERIOR MODERN
Ketika kita membahas desain interior, kebanyakan orang cenderung fokus pada pemilihan furniture, warna dinding, atau hiasan dekoratif. Namun, elemen structural bangunan, seperti balok, kolom, dan dinding penahan beban, juga tidak kalah penting dalam menciptakan kesan dan fungsi ruangan. Ada dua pendekatan utama dalam cara elemen-elemen struktural ini ditangani dalam desain interior: Closed Structure dan Open Structure. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, keduanya dapat menciptakan suasana dan estetika yang berbeda dalam ruangan.
Dalam Kabar Sense kali ini, MinSense akan membahas lebih dalam perbedaan antara close structer dan open structure, bagaimana elemen struktural dapat digunakan secara efektif dalam desain interior, serta tren modern yang mengedepankan struktur sebagai elemen dekoratif. Rekan Sense akan melihat bagaimana integrasi antara estetika dan fungsionalitas dapat dioptimalkan dengan memilih pembuatan struktur yang tepat.

APA ITU CLOSED AND OPEN STRUCTURE?
Closed Structure, adalah pembuatan struktur dimana elemen struktural sebuah bangunan seperti kolom, balok, atau rangka dinding disamarkan atau ditutupi, dengan elemen-elemen dekoratif seperti plafon, dinding palsu, atau finishing. Pendekatan ini umum ditemui di banyak bangunan residensial dan komersial yang menginginkan tampilan yang bersih dan rapi, tanpa gangguan visual dari elemen-elemen struktural. Tujuannya adalah menciptakan ruang yang halus dan terorganisir, dimana fokus utamanya terletak pada furniture, dekorasi dan tata ruang.
Sebaliknya, Open Structure adalah pendekatan yang menunjukkan elemen struktural bangunan secara eksplisit sebagai bagian dari desain interior. Kolom beton yang tidak ditutup, balok baja yang dibiarkan terlihat, atau langit-langit ekspos adalah contoh elemen structural yang tidak disembunyikan, melainkan diintegrasikan sebagai elemen estetika. Gaya ini memberikan kesan industrial-modern, dan sering kali lebih dramatis karena keutuhan material dan struktur yang digunakan.
KEUNGGULAN CLOSED STRUCTURE DALAM DESAIN INTERIOR
Ada beberapa alasan mengapa desainer dan owner memilih untuk menyembunyikan elemen struktural dalam ruang interior mereka:
Tampilan Bersih dan Rapi.
Salah satu alasan utama penggunaan struktur tersembunyi adalah menciptakan kesan ruangan yang bersih, rapi, dan teratur. Dengan menutupi elemen struktural, desainer bisa memberikan perhatian lebih kepada elemen dekoratif seperti warna, pola, dan material finishing yang digunakan dalam ruangan. Desain yang bersih ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan kesederhanaan dan minimalisme dalam interior rumah.
Fleksibilitas Desain.
Dengan menutupi struktur, desainer memiliki lebih banyak kebebasan untuk menentukan tampilan dan tata letak furniture tanpa terganggu oleh elemen structural yang mungkin terlihat tidak cocok dengan tema interior tertentu. Hal ini memungkinkan terciptanya desain interior yang lebih fleksibel sesuai dengan preferensi estetika penghuni.
Kenyamanan Visual.
Tidak semua orang menyukai tampilan mentah dari material structural seperti beton atau baja. Bagi mereka yang lebih menyukai suasana hangat dan ramah, menyembunyikan struktur bangunan dapat membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman secara visual. Material penutup seperti kayu, plester, atau dinding dengan wallpaper memberikan Kesan yang lebih ramah dan nyaman dibandingkan dengan beton ekspos yang dingin.

TANTANGAN CLOSED STRUCTURE
Namun, close structure bangunan juga memiliki tantangan tersendiri:
Memerlukan Ruang Tambahan.
Untuk menyebunyikan kolom atau balok, sering kali dibutuhkan plafon gantung atau dinding tambahan, yang dapat mengurangi ruang efektif dalam sebuah ruangan, terutama di apartemen atau rumah yang memiliki luas terbatas.
Biaya Tambahan.
Proses menyembunyikan struktur bangunan, terutama menggunakan material yang berkualitas, membutuhkan biaya tambahan. Dari instalasi plafon palsu hingga penggunaan panel dekoratif, semua ini menambah pengeluaran dalam proyek renovasi atau pembangunan.

MENGAPA OPEN STRUCTURE SEMAKIN POPULER?
Seiring berkembangnya tren desain interior modern, terutama dengan hadirnya gaya industrial, banyak orang mulai melihat keindahan dari elemen-elemen structural yang biasanya tertutup. Open structure telah menjadi tren popular di berbagai jenis residensial dan bangunan komersial. Beberapa alasan mengapa open structure semakin diminati meliputi:
Keterbukaan Material.
Salah satu filosofi utama dibalik struktur terbuka adalah “keterbukaan” dalam desain. Elemen struktural seperti balok baja, kolom beton, atau kayu ekspos memberikan kesan otentik dan kasar yang menarik bagi mereka yang menyukai estetika yang lebih maskulin atau industrial.
Karakter Estetika yang Kuat.
Open structure dapat menjadi titik fokus visual yang menarik dalam sebuah ruangan. Kolom beton dengan tekstur alami atau balok baja yang dibiarkan terlihat dapat memberikan dimensi estetis yang berbeda. Ini menciptakan kesan yang lebih dramatis, kuat, dan berani. Dalam desain modern, open structure sering dipadukan dengan elemen-elemen lain yang lebih halus seperti kayu atau kaca untuk menciptakan kontras yang menarik.
Efisiensi Ruangan.
Dengan membiarkan open structure, kita bisa menghindari kebutuhan untuk menambah dinding atau plafon palsu, sehingga ruang yang tersedia bisa digunakan secara maksimal. Hal ini sangat berguna dalam ruang-ruang kecil dimana setiap meter persegi krusial.
Cocok dengan Berbagai Gaya Desain.
Meskipun sering dikaitkan dengan gaya industrial, open structure juga dapat diaplikasikan dalam berbagai gaya desain lain, seperti minimalis, kontemporer, hingga rustic. Fleksibilitas dalam penerapannya membuatnya cocok digunakan diberbagai jenis bangunan, mulai dari apartmen, loft, hingga ruang komersial seperti kafe dan restoran.

TANTANGAN STRUKTUR TERBUKA
Meski popular, struktur terbuka juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan:
Perawatan yang Lebih Sulit.
Elemen-elemen structural yang dibiarkan terbuka,, seperti baja atau beton, memerlukan perawatan lebih agar tetap terlihat menarik. Debu, korosi, dan noda bisa menjadi masalah yang membutuhkan pembersihan dan pemeliharaan rutin.
Kesulitan dalam Menyesuaikan Suasana.
Tidak semua orang menyukai tampilan mentah dan industrial dari open structure. Dalam beberapa kasus, ruang dengan elemen struktural yang terekspos bisa terasa dingin dan kurang ramah, terutama jika tidak dipadukan dengan elemen-elemen yang lebih lembut atau hangat.
Tantangan Akustik.
Elemen terbuka seperti beton ekspos atau plafon tinggi dapat memengaruhi akustik ruangan. Suara bisa memantul lebih banyak, menciptakan gema atau suara yang tidak nyaman, terutama di ruang-ruang yang besar dan terbuka.
BAGAIMANA MEMILIH STRUKTUR YANG TEPAT?
Pemilihan antara open structure atau close structure sangat bergantung pada gaya, fungsi, dan suasana yang ingin diciptakan dalam ruang tersebut. Beberapa pertimbangan penting meliputi:
Gaya Arsitektur.
Jika bangunan Rekan Sense memiliki gaya industrial atau modern, open structure bisa menjadi pilihan yang sempurna untuk menekankan karakter ruangan. Namun, jika Rekan Sense menginginkan suasana yang lebih tradisional atau elegan, closed structure mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan Rekan Sense.
Ukuran dan Skala Ruangan.
Di ruangan kecil, closed structure mungkin lebih cocok untuk menghindari tampilan yang terlalu ramai. Sebaliknya, di ruang besar, elemen terbuka dapat memberikan dimensi visual yang menarik.
Kenyamanan dan Fungsi.
Jika kenyamanan visual menjadi prioritas, dan Rekan Sense menginginkan suasana yang hangat dan nyaman. Closed structure bisa menjadi solusi yang lebih baik. Namun, jika Rekan Sense menginginkan ruang yang lebih berkarakter dan dramatis, open structure bisa memberikan kesan tersebut.
KESIMPULAN
Closed structure maupun open structure memiliki keunggulan dan tantangannya masing-masing dalam desain interior. Closed structure menciptakan tampilan yang bersih, rapi, dan fleksibel. Sementara open structure memberikan karakter yang kuat dan otentik pada ruangan. Memilih struktur yang tepat bergantung pada preferensi pribadi, gaya bangunan, serta fungsi dan suasana yang ingin diciptakan. Pada akhirnya, integrasi yang tepat antara elemen struktural dan estetika dapat menghasilkan ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga memukau secara visual.