PENGARUH SKANDINAVIA DAN GAYA JAPANDI: KESEIMBANGAN MINIMALIS UNTUK RUANG YANG FUNGSIONAL DAN KENYAMANAN

Halo Rekan Sense semua! Kembali lagi nih sama MinSense di Kabar Sense! Bagaimana kabarnya semua? MinSense harap kalian semua sehat dan sukses selalu ya! Di Kabar Sense yang sebelumnya MinSense ada membahas tentang Arsitektur Desain Biophilic. Nah, hari ini MinSense mau membahas tentang gaya arsitektur lagi nih Rekan Sense! Yaitu Desain Skandinavia dan Desain Japandi! Sebelumnya MinSense pernah membahas secara singkat tentang gaya desain ini. Sekarang, yuk kita coba bahas secara mendalam tentang Gaya Desain Skandinavia dan Gaya Desain Japandi!

Seperti yang Rekan Sense ketahui bahwa gaya desain interior terus berkembang, tetapi ada satu gaya desain yang semakin popular tidak hanya di Indonesia namun juga di Dunia, yaitu Japandi. Gaya desain merupakan perpaduan sempurna antara estetika Skandinavia yang sederhana dengan sentuhan Zen Jepang yang menenangkan. Kombinasi dua budaya ini menghasilkan ruang yang minimalis, fungsional, dan menenangkan. Menawarkan kenyamanan yang ideal di tengah hiruk-pikuk kehiduan modern.

doc: Sense Isle Studio

Mari kita bahas lebih dalam tentang bagaimana pengaruh Skandinavia dan Jepang bersatu dalam Japandi, dan mengapa gaya ini semakin digemari.

ASAL USUL GAYA SKANDINAVIA

Sebelum kita memahami Japandi, penting untuk mengenal dulu gaya Skandinavia. Gaya desain ini berasal dari Negara-negara Nordik Seperti Swedia, Denmark, dan Norwegia. Karakteristik utama dari gaya Skandinavia adalah kesederhanaan, fungsional, dan penggunaan bahan alami. Gaya Skandinavia sering menggunakan palet warna netral seperti putih, abu-abu, dank rem untuk menciptakan kesan bersih dan terang.

Natural Lighting juga merupakan elemen penting karena Negara-negara Nordik mengalami musim dingin yang panjang dan minimnya sinar matahari. Oleh karena itu, desain Skandinavia berfokus pada cara memaksimalkan cahaya alami untuk menciptakan ruang yang cerah dan hangat, meskipun dalam suasana yang dingin.

doc: Pinterest

FILOSOFI MINIMALIS JEPANG

Di sisi lain, gaya desain Jepang memiliki filosofi yang mendalam dalam hal kesederhanaan dan keteraturan. Di Jepang, ada konsep yang dikenal sebagai wabi-sabi, yaitu apresiasi terhadap ketidaksempurnaan dan keindahan yang sederhana. Desain Interior Jepang sangat menekankan kepada fungsionalitas, ruang yang bersih, dan penggunaan bahan alami seperti kayu dan bamboo.

Elemen Zen dalam desain Jepang berfokus pada menciptakan ruang yang tenang dan damai, dengan tata letak yang rapid an ruang yang tidak terlalu penuh. Tujuan utamanya adalah menciptakan harmoni dan keseimbangan, serta membantu Rekan Sense merasa lebih terhubung dengan alam.

APA ITU JAPANDI?

Japandi adalah gabungan harmonis dari minimalisme Skandinavia dan kesederhanaan fungsional Jepang. Gaya ini menggabungkan aspek terbaik dari kedua desain: kehangatan dan kenyamanan dari gaya Skandinavia, serta ketenangan dan kesederhanaan dari desain Jepang.

Hasilnya adalah gaya yang menghadirkan suasana yang bersih, elegan, dan ramah, tetapi juga sangat fungsional. Japandi memadukan estetika dan kenyamanan dengan cara yang tidak berlebihan. Setiap elemen didalam ruangan memiliki tujuan yang jelas, tanpa membebani ruang dengan dekorasi yang berlebihan.

doc: pinterest

KARAKTERISTIK GAYA JAPANDI

  • Fokus pada Fungsionalitas

Sama seperti Skandinavia dan Jepang, fungsionalitas adalah inti dari Japandi. Tidak ada ruang untuk barang-barang yang tidak berguna. Setiap elemen dekorasi atau furniture dipilih karena fungsinya, dan tidak ada yang bersifat dekoratif semata. Rak, meja, dan kursi dirancang dengan desain yang sederhana namun fungsional.

Contoh Spesifik: Sebuah meja kopi Japandi mungkin memiliki kompartmen tersembunyi untuk penyimpanan, atau kursi dengan desain minimalis namun ergonomis. Fungsionalitas selalu menjadi proritas utama.

doc: pinterest
  • Warna Netral dengan Sentuhan Warna Lembut

Warna netral seperti putih, abu-abu, dank rem mendominasi palet warna Japandi. Namun, untuk menambah kehangatan dan kenyamanan, warna-warna lembut sepeti hijau zaitun, coklat kayu, atau biru pastel sering ditambahkan sebagai aksen. Ini memberikan keseimbangan antara ruang yang cerah dan suasana yang menenangkan.

Contoh Spesifik: Sebuah ruang tamu Japandi mungkin memiliki dinding putih bersih dengan furniture kayu alami, dipadukan dengan karpet berwarna abu-abu lembut dan bantal hijau pastel untuk menciptakan kontras yang halus namun menenangkan.

doc: pinterest
  • Penggunaan Bahan Alami

Seperti dalam desain Jepang dan Skandinavia, bahan alami seperti kayu, bamboo, dan linen sangat umum digunakan dalam Japandi. Kayu seriing dipilih karena kehangatan dan kesederhanaannya, sementara linen digunakan untuk tekstil karena teksturnya yang lembut dan alami. Penggunaan bahan-bahan ini menciptakan suasana yang mengundang dan nyaman di ruang yang minimalis.

Contoh Spesifik: Sebuah ruang makan dengan meja kayu ek alami, kursi yang terbuat dari rotan, dan taplak meja linen berwarna krem menghadiran nuansa yang hangat dan natural dalam konsep Japandi.

doc: Pinterest
  • Dekorasi Sederhana, Namun Bermakna

Dekorasi dalam gaya Japandi sangat sederhana dan minimalis, namun memiliki makna yang mendalam. Tidak ada barang-barang yang tidak perlu; setiap elemen memiliki fungsi atau cerita tersendiri. Tanaman dalam pot, vas keramik, atau bahkan rak buku yang rapi adalah contoh dekorasi yang sering ditemui dalam gaya ini.

Contoh Spesifik: Sebuah vas keramik buatan tangan dari Jepang yang dipajang di sudut ruangan tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga mencerminkan prinsip wabi-sabi tentang menghargai kerajinan tangan dan keindahan yang tidak sempurna.

doc: pinterest
  • Ruang yang Terbuka dan Teratur

Kebersihan visual sangat penting dalam desain Japandi. Tata letak ruang yang terbuka dan penyimpanan yang terorganisir membantu menjaga ketenangan dan keteraturan. Rak terbuka dengan sedikit barang, lemari tersembunyi, dan tata ruang yang mengalir tanpa banyak sekat, menciptakan perasaan yang luas dan tenang.

Contoh Spesifik: Dapur Japandi mungkin memiliki rak terbuka yang diisi dengan barang-barang esensial seperti peralatan dapur kayu dan keramik, dengan penyimpanan tersembunyi untuk barang-barang lainnya, menciptakan ruang yang bersih dan tidak berantakan.

MENGAPA JAPANDI POPULER DI INDONESIA?

  • Cocok untuk Ruang yang Kecil

Di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, dimana hunian sering kali memiliki ukuran yang terbatas, Japandi adalah solusi yang ideal untuk permasalahan ini. Gaya ini memaksimalkan penggunaan ruang tanpa membuatnya terasa sempit. Dengan furniture yang fungsional dan ruang yang terbuka, bahkan apartemen kecil bisa terasa luas dan nyaman.

  • Menciptakan Ketenangan di Tengah Kesibukan

Hidup di kota besar bisa sangat menegangkan, dan banyak orang mencari cara untuk menciptakan Oasis ketenangan di rumah mereka. Japandi menawarkan solusi dengan menciptakan ruang yang tenang, rapim dan tidak berlebihan. Dengan kesederhanaannya, gaya ini membantu menciptakan suasana yang lebih damai dan menenangkan setelah hari yang sibuk.

  • Menghadirkan Keindahan Alami di Rumah

Di Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alam seperti kayu dan bamboo, gaya Japandi dapat dengan mudah diterapkan. Penggunaan bahan-bahan alami ini tidak hanya estetis tetapi juga berkelanjutan. Gaya ini menghargai kualitas material dan craftsmanship, yang sangat selaras dengan prinsip-prinsip desain ramah lingkungan yang semakin diminati saat ini.

MASA DEPAN JAPANDI: TREN YANG TETAP BERLANJUT

Gaya Japandi tidak hanya sebuah tren sesaat. Dengan fokusnya pada kesederhanaan, fungsionalitas, dan juga keindahan yang alami, gaya ini sangat cocok untuk kehidupan modern yang membutuhkan ruang yang efisien namun tetap indah. Di Indonesia, dimana kehdiupan perkotaan semakin padat dan ramai, orang-orang akan mencari ketenangan di rumah mereka, Japandi menjadi solusi yang relevan dan tahan lama.

Dengan Japandi, Rekan Sense tidak hanya mendekorasi rumah, tetapi juga menciptakan ruang yang mendukung kesejahteraan, ketenangan, dan keindahan yang sederhana. Gaya ini adalah perpaduan terbaik antara budaya Jepang dan Skandinavia, membawa elemen-elemen terbaik dari keduanya ke dalam rumah Rekan Sense, untuk kehidupan yang lebih tenang, fungsional, dan nyaman.

KEKUATAN MINIMALISME VS MAKSIMALISME: GAYA MANA YANG COCOK UNTUK REKAN SENSE?

Halo Rekan Sense semua! Apa kabar semuanya? Semoga sukses dan sehat selalu ya! Di Kabar Sense kali ini MinSense mau bahas soal Minimalisme vs Maksimalisme. Mungkin dari kalian masih bingung ya apa maksud dari Minimalisme dan Maksimalisme ini? Yauda yuk kita bahas bersama ya!

Dalam dunia desain interior, ada dua tren yang bertolak belakang namun sama-sama kuat –Minimalisme dan Maksimalisme. Minimalisme mengajak kita untuk lebih sedikit, yang dimana mengajak kita untuk berfokus kepada esensi dan kesederhanaan dari suatu karya, sementara Maksimalisme adalah kebalikannya yang dimana merayakan lebih banyak yang menonjolkan warna, ekspresi, dan kepribadian dari suatu karya.

Kira-kira, gaya mana yang lebih cocok untuk Rekan Sense? Yuk, kita bahas lebih dalam kedua gaya ini dan bagaimana Rekan Sense bisa menerapkannya di rumah!

doc: Sense Isle Studio

Minimalisme: Beauty in Simplicity

“Less is more” adalah prinsip utama minimalisme. Gaya ini focus pada kesederhanaan dan kebersihan, dimana ruang tanpa banyak dekorasi memberikan rasa tenang dan nyaman. Setiap elemen dalam ruangan memiliki fungsi yang jelas dan tidak ada yang berlebihan.

Ciri-ciri Minimalisme:

  • Palet Warna Netral: Warna-warna lembut seperti putih, abu-abu, dan beige mendominasi, menciptakan suasana yang tenang dan timeless.
  • Garis Bersih & Bentuk Sederhana: Desain minimalis menekankan garis lurus, permukaan halus, dan bentuk-bentuk geometris yang simple.
  • Desain Fungsional: Setiap elemen dalam ruangan punya fungsi penting, lebih focus pada kualitas daripada kuantitas
  • Ruang Terbuka: Ruang kosong menjadi elemen utama, memberi kesan lega dan lapang.
  • Cahaya Alami: Cahaya alami dimaksimalkan untuk memperkuat kesan keterbukaan dan kebersihan.
doc: pinterest

Kenapa Memilih Minimalisme?

Minimalisme cocok untuk Rekan Sense yang:

  • Menginginkan lingkungan yang tenang.
  • Menyukai estetika modern yang bersih dan simple.
  • Ingin hidup dengan focus pada hal-hal yang esensial.

Cara Menerapkan Minimalisme di Rumah:

  • Bersihkan dan Rapihkan: Mulailah dengan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan. Pertahankan hanya yang benar-benar penting atau yang benar-benar disukai.
  • Pilih Kualitas: Investasikan pada barang yang berkualitas tinggi dan tahan lama.
  • Mainkan Tekstur: Karena warnanya netral, gunakan tekstur berbeda seperti linen, kayu, atau beton untuk menambah estetika ke dalam rumah Rekan Sense.
doc: pinterest

MAKSIMALISME: THE MORE, THE MERRIER

Jika minimalisme tentang keterbatasan, maksimalisme adalah tentang kemewahan. Gaya ini merayakan kepribadian dan kreativitas, dengan menggunakan warna-warna mencolok, furniture eklektik, dan dekorasi yang penuh cerita. Maksimalisme tidak takut untuk menampilkan banyak elemen sekaligus, semuanya berpadu dengan harmoni.

Ciri-ciri Maksimalisme:

  • Warna dan Pola yang Berani: Warna-warna kaya seperti biru safir atau merah marun, dan pola yang unik seperti bunga atau garis-garis, seringkali bercampur dalam satu ruangan.
  • Dekorasi Eklektik: Campuran gaya, era, dan objek yang berbeda menjadi satu. Kamu bisa melihat barang vintage disandingkan dengan furniture modern.
  • Banyak Layering: Dalam maksimalisme, lebih banyak lapisan berarti lebih baik. Misalnya, tumpukan bantal di sofa atau berbagai karya seni di satu dinding.
  • Ekspresi Pribadi: Rumah menjadi cerminan kepribadianmu. Koleksi pribadi, barang-barang antik, atau souvenir perjalanan bisa dipajang dengan bangga.
  • Fokus pada Elemen Statement: Setiap ruangan membutuhkan focus yang mencuri perhatian, seperti lampu gantung besar, dinding galeri, atau furniture dengan warna mencolok.
doc: pinterest

Kenapa Memilih Maksimalisme?

Maksimalisme cocok bagi Rekan Sense yang:

  • Menyukai desain yang penuh warna dan cerita
  • Tidak takut bereksperimen dengan pola dan tekstur
  • Ingin rumah mencerminkan kepribadian dan kenangan

Cara Menerapkan Maksimalisme di Rumah:

  • Mulai dengan Warna yang Berani (Bold): Pilih warna dasar yang mencolok atau wallpaper bermotif sebagai fondasi ruangan.
  • Campurkan Gaya: Jangan takut mencampurkan berbagai gaya dan tekstur. Gabungkan barang vintage dengan furniture modern untuk hasil yang unik.
  • Seleksi dengan Cermat: Meski penuh, maksimalisme tetap memerlukan setting yang sudah terseleksi. Pilih barang-barang yang bermakna dan pastikan setiap barang menambah cerita dalam ruangan.
  • Bermain dengan Skala: Pikirkan tentang skala besar, seperti karya seni besar atau cermin ornament yang dramatis. Elemen statement sangat penting untuk menciptakan dampak visual.
doc: pinterest

GABUNGAN KEDUANYA: MINIMALISME DENGAN SENTUHAN MAKSIMALISME

            Tidak harus memilih salah satu. Kamu bisa menggabungkan elemen dari minimalisme dan maksimalisme untuk menciptakan keseimbangan yang unik. Misalnya:

  • Dasar Minimalis, Aksen Maksimalis: Tetap gunakan fondasi netral dan sederhana, namun tambahkan aksen maksimalis seperti bantal warna-warni, karpet bermotif, atau dinding galeri.
  • Palet Maksimalis, Furnitur Minimalis: Gunakan palet warna berani (bold) dan motif pada dinding, namun tetap pilih furniture yang fungsional dan minimalis untuk menyeimbangkan tampilan.
doc: pinterest

Kesimpulan: Gaya Mana Yang Cocok untuk Rekan Sense?

Pada akhirnya, minimalisme dan maksimalisme sama-sama punya keunikan. Pilihan tergantu kepada personality, lifestyle, dan what makes you comfortable at home. Minimalisme menawarkan ketenangan dan kesederhanaan, sedangkan maksimalisme memberikan ekspresi dan kehidupan. Atau, mungkin Rekan Sense lebih tertarik untuk menggabungkannya keduanya?

Jadi, sudah siap memilih antara kesederhanaan minimalis atau dunia penuh warna ala maksimalis? Let your house reflect who you are!

Feel A Better Living with Sense Isle Studio.